Presiden: Kanal Bersekat, Pencegah Kebakaran Lahan Gambut‎

 
bagikan berita ke :

Minggu, 01 November 2015
Di baca 602 kali

Selanjutnya, Presiden menjelaskan bahwa kanal ini akan mengalirkan air hingga menembus sungai. "Sekarang airnya selalu ada," tutur Presiden. Demikian sebagaimana yang dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.

 

Jika air telah ada di lahan gambut, terjadi pembasahan (rewetting) lahan di kanan kiri kanal maka lahan gambut tidak akan mudah terbakar. Hasil pekerjaan kanal bersekat yang dikerjakan TNI pun telah tampak. "Sudah dikerjakan satu bulan, sistem terlihat, kanal kelihatan, embung kelihatan," ucap Presiden.

 

Upaya pembuatan kanal ini, kata Presiden, akan diperluas pada semua lokasi lahan gambut yang mudah terbakar di semua kabupaten. "Tidak akan berhenti, hujan pun terus, tidak akan berhenti. Akan dibangun di semua provinsi yang kebakaran, terutama lahan gambut," ujar Presiden.

 

Presiden menegaskan, bahwa pembangunan kanal bersekat  tidak boleh berhenti sebagai langkah pencegahan kebakaran lahan gambut di masa yang akan datang. Hal ini juga harus diikuti oleh upaya merawat dan menjaga kanal-kanal bersekat sehingga pembasahan lahan gambut bisa tetap berlangsung dengan baik. Air harus tetap menggenang di kanal maupun embung.

 

Sejalan dengan itu, Pemerintah melakukan perbaikan tata kelola lahan gambut. Dalam Rapat Terbatas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pada tanggal 23 Oktober 2015 lalu, Presiden menginstruksikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menerapkan One Map Policy, tidak memberikan izin baru pengelolaan lahan gambut. Segera lakukan restorasi gambut, kaji kembali izin-izin lama. “Sudah harus keras kita, yang belum dibuka tidak boleh dibuka" pungkas Presiden. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0