Presiden Khawatirkan Tingginya Subsidi BBM

 
bagikan berita ke :

Jumat, 22 Februari 2008
Di baca 776 kali

 

Subsidi sebesar itu, menurut dia, sangat tidak sehat. Untuk itu, pemerintah berencana menekan subsidi bahan bakar minyak antara lain dengan mengurangi volume penggunaan bahan bakar minyak dalam negeri dan mempercepat konversi minyak tanah ke gas.

Harga bahan bakar minyak kembali melambung. Pada penutupan perdagangan Rabu lalu, harga harga minyak mentah dunia menyentuh level US$ 101,10 per barel sebelum kembali ke posisi US$ 99,26. Harga tersebut merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perdagangan minyak dunia.

Meski harga minyak merangkak naik, Presiden menjamin bahwa anggaran belanja negara tahun ini tidak akan jebol digempur oleh risiko-risiko faktor eksternal. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat akan menyesuaikan APBN 2008 ke tingkat yang paling aman. "Konsekuensinya jelas, bahwa subsidi akan disesuaikan untuk merespon faktor eksternal yang muncul," kata Yudhoyono.

 

sumber : http://www.tempointeraktif.com/read.php?NyJ=cmVhZA==&MnYj=MTE3OTM3

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0