Presiden Main Basket dengan Pemain DBL

 
bagikan berita ke :

Sabtu, 12 Mei 2018
Di baca 926 kali

Sebelum bertolak ke Pasuruan untuk melakukan kunjungan kerja, Presiden Joko Widodo menyempatkan untuk berolahraga. Sabtu, 12 Mei 2018 pagi, Presiden mengajak pemain yang tergabung dalam Developmental Basketball League (DBL) untuk bermain basket.

Presiden tiba di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor yang telah disulap menjadi lapangan basket sekitar pukul 07.40. Ia tampak mengenakan jaket Asian Games berwarna merah.


Kedatangan Kepala Negara ini disambut dengan antusias oleh para pemain DBL yang telah terlebih dahulu hadir. Tampak hadir juga Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Presiden Direktur/Founder DBL Indonesia Azrul Ananda.


Saat bertanding, Presiden Jokowi tergabung dengan Tim Merah bersama Menpora dan 3 pemain DBL. Sementara Tim Putih diperkuat oleh Pramono Anung, Azrul Ananda, dan 3 pemain DBL lainnya. Sebelum memulai pertandingan, kedua tim melakukan foto bersama.


Pertandingan berjalan dengan seru. Presiden yang mengenakan kaos dengan nomor punggung 1 tampak cukup lincah melakukan dribble dan shooting. Pertandingan sendiri berakhir untuk kemenangan Tim Putih.


"Terakhir main 37 tahun lalu, tahu-tahu disuruh main. Pegang bola saja terakhir pas mahasiswa semester 4. Cari keringat saja, sama untuk refreshing," kata Presiden seusai pertandingan, sebagaimana dilansir dalam siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.


Presiden mengatakan bahwa jika kompetisi dimulai dari bawah pada usia muda, maka hasilnya akan lebih baik. Harapannya, lanjut Presiden, nanti akan muncul atlet-atlet potensial untuk tim nasional.


"Semakin banyak kompetisi-kompetisi akan makin baik saya kira. DBL ini sudah lama ya dari provinsi ke provinsi, dari kota ke kota. Saya kira sudah bagus seperti ini," lanjutnya.


Untuk diketahui, DBL adalah sebuah kompetisi liga bola basket pelajar SMP dan SMA terbesar di Indonesia. Liga ini dimulai pada tahun 2004 di Surabaya. Pemain harus student athlete di mana performa mereka di ruang kelas sama pentingnya dengan performa mereka di lapangan basket.


Presiden juga mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari promosi Asian Games.

"Oh iya. Sebelum masuk Agustus ini urusannya olahraga terus. Biar panas, sehingga masyarakat bisa tahu kalau kita akan memiliki sebuah perhelatan besar Asian Games yang ke-18," kata Presiden. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0