Presiden Minta Keselamatan Pemudik Sepeda Motor Dievaluasi

 
bagikan berita ke :

Rabu, 17 Oktober 2007
Di baca 835 kali

Kepala Negara mengemukakan hal itu di sela Gelar Telekonferensi dengan para Kapolda soal pengamanan Lebaran di Mabes Polri Jakarta, Rabu.

Kecelakaan kendaraan roda dua yang meningkat ini mestinya dilihat dari hulu sampai hilir. Bisa saja masalah perolehan SIM, ketrampilan berkendara dan berapa jam terbang yang dimiliki pengendara, kata Presiden.

Ia menilai bahwa salah satu penyebab kecelakaan pengendara sepeda motor pada saat mudik adalah lamanya rentang waktu berkendara dari Jakarta hingga Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Bisa saja mereka setelah lama mengemudi di jalan protokol lalu `ngebut` saat memasuki jalan yang bercabang, sehingga menabrak pohon atau kecelakaan lainnya," katanya.

Untuk itu, Presiden meminta agar masalah penyebab kecelakaan roda dua itu dapat dicegah pada masa yang akan datang.

Sementara itu, Kepala Badan Pembinaan Keamanan Polri, Komjen Pol Iman Haryatna, menjelaskan jumlah kecelakaan selama Operasi Ketupat 2007 hingga hari ini sebanyak 453 orang meninggal dunia, 247 orang di antaranya terjadi di wilayah Jawa, Lampung dan Bali (delapan Polda).

"Sebagian besar korbannya adalah pengendara sepeda motor," katanya.

Presiden saat berdialog lewat telekonferensi dengan Kapolda Lampung, Brigjen Pol Suhariono, juga mendapat laporan yang sama bahwa sebagian besar kecelakaan di wilayah Lampung melibatkan sepeda motor.

Dari 26 kasus selama Operasi Ketupat sebagian besar adalah kendaraan roda dua.

Senada dengan Kapolda Lampung, Kapolda Jateng, Irjen Pol Dody Sumantiawan, mengatakan bahwa kecelakaan sepeda motor yang terjadi di wilayahnya mayoritas bukan terjadi di jalur pantura, tetapi di jalur alternatif.

Penyebab utama kecelakaan itu adalah kelelahan setelah 6-8 jam naik sepeda motor dari Jakarta, apa lagi suhu udara antara 36-39 derajat Celcius ikut menambah kelelahan, kata Dody.

 

Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2007/10/17/presiden-minta-keselamatan-pemudik-sepeda-motor-dievaluasi/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0