Presiden Minta Metodologi Pengasuhan Ponpes Dikembangkan

 
bagikan berita ke :

Kamis, 29 Januari 2009
Di baca 834 kali


Hal itu dikemukakan oleh Presiden Yudhoyono di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah yang terletak di Jln Kedinding Lor, Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Rabu sore, saat meluncurkan program bantuan pondok pesantren dan madrasah.

"Saya sungguh berharap para santri kita, siswa-siswa kita diperkenalkan sejak dini pada apa yang dapat memperkuat kehidupan bangsa," katanya.

Menurut Presiden, apabila pendidikan Islami di Indonesia bertambah baik, maka akan lebih banyak lagi putra-putri bangsa yang religius, islami, berakhlak, berbudi pekeri yang luhur, cerdas, terampil, rukun, saling sayang menyayangi dan mencintai bangsa serta tanah air mengingat pondok pesantrean dan madrasah memegang peranan penting dalam pendidikan keagamaan.

"Mereka juga memiliki karakter yang kuat, ulet, pantang menyerah, semangat dan bekerja keras untuk membangun hari esok agar lebih baik," ujarnya.

Presiden mengatakan bahwa ada empat syarat untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang baik. Pertama adalah masyarakat yang baik, yang dapat terwujud apabila perilaku warga masyarakatnya baik, rukun, keadaan kehidupan masyarakatnya aman dan tenteram, taat hukum, taat akan pranata-pranata sosial dan ajaran-ajaran agama, tidak suka kekerasan, apalagi tindakan-tindakan yang merusak.

"Kedua, kehidupan bangsa bertambah baik apabila memiliki ekonomi yang baik, ...ekonomi akan terus tumbuh tapi pertumbuhan itu harus disamaratakan secara adil, sehingga kesejahteraan rakyat dapat ditingkatkan tahun demi tahun," katanya.

Ketiga, lanjut dia, adalah politik yang baik. Kehidupan berpolitik yang baik, menurut Presiden ditandai dengan adanya Pemilu dan Pilkada yang baik.

"Politik yang baik tidak menghalalkan segala cara. Politik yang baik adalah yang cerdas dan santun," katanya.

Keempat, kata Presiden, adalah lingkungan hidup yang baik. "Agar tidak terjadi bencana. Lawan perubahan iklim, selamatkan bumi kita dan kehidupan anak cucu kita di masa depan," katanya.

Pada kesempatan itu, secara simbolis Presiden menyerahkan bantuan Program Rehabilitasi Madrasah kepada Madasah Ibtidaiyah Az Zahir dari Palembang sebanyak Rp276 juta, Madrasah Ibtidaiyah AT-Tauhid dari Surabaya sebesar Rp274,5 juta, Madrasah Ibtidaiyah Al-Hamid dari Banjarmasin sebanyak Rp276 juta, dan Madrasah Ibtidaiyah Al-Anshor dari Lombok Tengah sebesar Rp276 juta.

Kemudian kepada Madrasah Tsanawiyah Ganrang Batu dari Jeneponto sebesar Rp276 juta serta Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah dari Surabaya sebesar Rp300 juta.

Presiden juga menyerahkan beasiswa kepada siswi Madrasah Ibtidaiyah Al-Ghozali Eva Mahmudah sebanyak Rp400.000/tahun, kepada siswa Madrasah Tsanawiyah Tahsinul Muhammad Hisyam sebesar Rp700.000/tahun, serta kepada siswi Madrasah Aliyah Itayu Az Zahro Nurhati Hayati sebesar Rp1.000.000/tahun

Sekalipun hujan deras mengguyur kawasan tersebut, namun di sepanjang jalan menuju lokasi tampak anak-anak sekolah dan warga sekitar yang bergerombol berdiri di kedua sisi jalan menyambut rombongan Kepala Negara.

Sementara itu di pondok pesantren Assalafi Al Fithrah, ribuan santri dalam pakaian serba putih telah menanti kehadiran Kepala Negara



Sumber:

http://www.antara.co.id/arc/2009/1/28/presiden-minta-metodologi-pengasuhan-ponpes-dikembangkan/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0