Dalam sambutannya, SBY juga mengingatkan bahwa kita harus selalu siap sedia menghadapi setiap ancaman bencana alam, karena bencana tidak pernah bertanya, apakah kita siap atau tidak untuk menghadapinya. "Seringkali bencana datang, justru ketika kita sedang lupa atau ketika kita sedang lengah terhadap alam dan lingkungan sekitar kita," jelas SBY sambil mengajak masyarakat di seluruh tanah air untuk senantiasa mencermati keadaan alam dan lingkungan. "Setiap ada tanda - tanda alam yang kita perkirakan berpotensi menimbulkan bencana, kita wajib segera mengantisipasinya. Seperti pepatah lama mengajarkan kepada kita, sediakan payung sebelum hujan," jelas SBY kepada sekitar 300 tamu undangan yang hadir.
Menurut SBY, untuk mengurangi resiko akibat terjadinya bencana yang tidak dapat diduga, Indonesia harus memiliki pemahaman dan kesigapan terhadap munculnya bencana. "Komponen kegiatan yang termasuk pemahaman dan kesigapan itu adalah penyiapan sistem peringatan dini, pembuatan dan pemasangan peta evakuasi, pelatihan evakuasi reguler dan terstruktur, serta pembangunan tempat pengungsian dan jalan masuk menuju lokasi pengungsian," lanjut SBY.
Sebelumnya, Kepala BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) Sri Woro Harijono mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir ini, Indonesia berada dalam posisi yang rawan bencana, tidak saja disebabkan oleh fenomena dari bagian dalam bumi, tetapi juga dipicu oleh fenomena atmosfir. "Oleh karena itu Indonesia harus selalu siap siaga dalam menghadapi segala macam bencana, baik itu gempa bumi, banjir, gunung meletus ataupun tsunami. Sejalan dengan arahan Presiden, dalam pembangunan sistem peringatan dini tsunami, maka akhir tahun 2008 nanti, sistem tersebut telah mendekati sempurna. Ditargetkan dalam waktu kurang dari 5 menit dapat menyampaikan informasi untuk diteruskan kepada masyarakat," kata Sri Woro dalam laporannya.
Dalam peringatan Hari Meteorologi Dunia Ke-57 ini, Presiden SBY atas nama BMG, didampingi Menhub Hatta Rajasa menyerahkan penghargaan BMG kepada beberapa Pemerintah Daerah dan beberapa media cetak serta elektronik yang dianggap turut berperan aktif dalam penyampaian informasi BMG kepada masyarakat. Mereka yang mendapatkan penghargaan itu masing-masing adalah Pemda Jawa Tengah yang siterima Gubernur Mardiyanto, Pemda Gorontalo diterima Wagub Gusnar Ismail, Pemda Sumatera Barat diterima Fauzi Bahar, Pemkab Nabire diterima Bupati A.P. Youw, Metro TV diterima Pimred Andi f. Noya, TVRI diterima Dirut I Gde Nyoman Arsana, harian Kompas diterima Pimred Jacob Oetama, Media Indonesia diterima Pimred Saur M. Hutabarat, radio Elshinta diterima Iwan Haryono dan radio Trijaya FM diterima Tito Sulistio.
Sebelum menutup sambutannya, SBY minta kepada seluruh jajaran BMG untuk selalu mempelajari serta mencermati setiap gejala perubahan alam, serta memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat kepada masyarakat tentang potensi bencana yang mungkin timbul. "Kita tidak boleh mengabaikan sekecil apapun informasi yang akan berdampak buruk bagi keselamatan masyarakat," tegasnya.
Tampak hadir dalam acara ini antara lain Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menhub Hatta Rajasa, Menkes Siti Fadillah Soepari, Mendagri M. Ma'ruf, Menkominfo Sofjan Djalil, Menteri PU Djoko Kirmanto serta Jubir Presiden Andi A. Mallarangeng.
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/03/23/1664.html