Presiden: Pendonor Darah adalah Pejuang Kemanusiaan

 
bagikan berita ke :

Jumat, 18 Desember 2015
Di baca 635 kali

Presiden menyampaikan, penghargaan setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih kepada para pendonor darah yang telah 100 kali menyumbangkan darahnya. Menurut Presiden, ini merupakan tindakan kemanusiaan yang tidak ternilai serta merupakan penegasan akan arti penting persaudaraan, soliditas, dan kepedulian terhadap sesama, juga meneguhkan kembali arti kesetiakawanan. “Tindakan kemanusiaan seperti ini tidak ternilai harganya, sehingga pantaslah Saudara-saudara disebut sebagai pejuang kemanusiaan,” ucap Presiden, seperti dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit.

 

Aksi Solidaritas Jangan Hanya Saat Bencana

 

Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi kembali menekankan pentingnya reaktualisasi nilai-nilai solidaritas dan kepedulian sesama. Presiden mengamati bahwa aksi solidaritas yang kuat akan muncul saat terjadi bencana. Harapannya aksi tersebut juga muncul dalam keseharian, dan donor darah adalah salah satu contohnya.

 

Menurut Presiden, Gerakan Nasional Donor Darah yang telah dicetukan pada Acara Peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional Tahun 2007 lalu, harus terus digulirkan dan dikampanyekan. Tujuannya bukan hanya memberi dukungan yang lebih besar pada pelayanan penyediaan darah tapi juga untuk mendorong munculnya aksi kemanusiaan yang bergerak mulai dari desa sampai kota. “Saya yakin, melalui program donor darah, masyarakat diajak untuk memiliki empati dan saling tenggang rasa terhadap sesama, yang mana hal ini adalah bagian dari nilai-nilai kesetiakawanan sosial,” kata Presiden.

 

Apresiasi kepada PMI

 

Presiden juga memberikan apresiasi kepada Palang Merah Indonesia (PMI) yang terlibat dalam berbagai aksi kemanusiaan. Kegiatan yang dilaksanakan oleh PMI, seperti pencarian dan penyampaian berita keluarga, pelayanan sosial dan kesehatan masyarakat, transfusi darah, hingga pembinaan remaja dan relawan, merupakan kegiatan positif yang banyak memberi manfaat dalam masyarakat.

 

Secara khusus, Presiden meminta PMI untuk memperkuat edukasi tentang kepalangmerahan, pendidikan nilai-nilai kemanusiaan dan generasi muda. “Gunakan cara-cara kreatif, inovatif untuk mendorong anak-anak muda terlibat dalam aksi kemanusiaan,” kata Presiden sebelum menutup sambutannya. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0