Presiden: Pentingnya Nilai Keadilan dalam Membangun Masyarakat Majemuk

 
bagikan berita ke :

Kamis, 17 Februari 2011
Di baca 2829 kali

Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Muhammad Sofyan, pembaca Quran terbaik ketiga pada MTQ Internasional tahun 2000 di Mekkah dan sari tilawah yang dibacakan Velly Syukran. Hadirin sangat khusyuk mendengarkan lantunan indah ayat-ayat suci, Presiden SBY dan Ibu Ani juga terlihat mendengarkan dengan khidmat di barisan kursi terdepan.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PB NU Said Agil Siradj memberikan uraian Hikmah Maulid Nabi. Ia mengkisahkan kehidupan Nabi Muhammad dan menyimpulkan bahwa kepemimpinan Nabi Muhammad masih dapat dirasakan sampai sekarang dan penting untuk dijadikan contoh. "Sebagai pemimpin, Nabi memberikan perhatian besar terhadap seluruh kelompok masyarakat, menunjukkan rasa kasih sayang tetapi tetap tegas dan adil," Said Agil menuturkan.

Hal yang kurang lebih senada juga diucapkan Menteri Agama Suryadharma Ali dalam sambutannya. Suryadharma mengatakan bahwa Nabi Muhammad merupakan tauladan yang baik dan patut dijadikan panutan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. "Perlu kita ketahui bahwa Dinnul Islam yang disampaikan Nabi Muhammad menghandung norma dan nilai-nilai spiritual, hukum, etika dan sosial yang bukan hanya relevan dalam kehidupan masa kini, tetapi secara praktikal sangat dibutuhkan untuk menjawab dan memecahkan persoalan masyarakat dan dunia pada saat ini," kata Suryadharma.

Sementara itu Presiden SBY pada pidatonya menekankan pada pentingnya nilai keadilan dalam membangun sebuah masyarakat yang majemuk. Presiden juga mengajak seluruh umat Islam di seluruh tanah air untuk mengembangkan cara-cara yang arif dalam menjembatani perbedaan pemahaman keagamaan di kalangan umat. "Jika timbul perbedaan pemahaman yang tajam, sebaiknya tetap ditempuh dialog yang lebih substantif dan lebih baik lagi. Saya yakin bangsa ini masih memiliki kesempatan dan kemampuan untuk menemukan solusi yang tepat terhadap berbagai perbedaan," ujar SBY.

Di akhir sambutannya, Presiden SBY mengajak seluruh rakyat bersatu dan rukun agar Indonesia bisa lebih berkembang dan maju. "Kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa Islam di negeri ini tumbuh berkembang dengan penuh toleransi, keteduhan, dan persaudaraan," SBY mengatakan kepada seluruh rakyat Indonesia.

Usai doa bersama, acara perayaan maulid Nabi tingkat kenegaraanpun berakhir. Di akhir acara, lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Terlihat hadir antara lain, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, dan Mendiknas M Nuh. (arc)
Sumber:
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2011/02/16/6486.html 
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           2           0           0           0