Presiden Pimpin Rapat Bahas Gempa Sumatera

 
bagikan berita ke :

Jumat, 14 September 2007
Di baca 1204 kali

Dalam keterangan pers usai rapat yang berlangsung tiga jam, dengan jeda buka puasa bersama dan shalat Maghrib berjamah, Presiden mengatakan bahwa sejak terjadi gempa hari Rabu (12/9) sore, sistem telah berjalan. Pejabat-pejabat yang berwenang telah menjalankan tugasnya. Dirinya dan Wakil Presiden juga telah memberikan arahan-arahan tertentu untuk segera dilakukan tindakan tanggap darurat, meminimalisasi jumlah korban dan tujuan-tujuan lain.

Presiden juga menjelaskan bahwa Menko Kesra dan beberapa menteri telah datang langsung ke Bengkulu dan Padang, setelah dirinya berkomunikasi dengan Gubernur Sumatera Barat. Sedang Wapres berkomunikasi dengan Wakil Gubernur Bengkulu. "Atas laporan Menko Kesra inilah baru saja kita lakukan keputusan untuk melakukan langkah-langkah tertentu, terutama apa yang mesti dilakukan oleh jajaran pemerintah daerah," kata Presiden.

"Kepala BMG telah memberikan penjelasan tentang gempa yang terjadi selama 1x24 jam di tanah air,termasuk peringatan-peringatan tsunami yang dikeluarkan. Dan setelah bencana itu tidak terjadi, dibatalkan sekaligus proyeksi apa yang akan terjadi dalam waktu dekat. Dari Pusat Geologi ESDM juga telah menambahkan dinamika geologi kita terutama menyusul terjadinya gempa di wilayah Sumatera tersebut,"kata Presiden.

"Atas itu semua, satu hal yang patut kita syukuri meskipun besaran dari gempa itu cukup tinggi dan magnitude nya cukup besar, tapi dari laporan yang disampaikan kepala daerah, dari pengamatan udara yang dilakukan oleh TNI AU dan peninjauan para menteri tadi di lapangan, kerusakan boleh dikatakan minimal, meskipun harus terus kita lakukan pendataan menyeluruh di wilayah-wilayah yang mengalami gempa bumi itu. Baik gedung, kantor, bangunan jembatan, untuk mengetahui sejauh mana kerusakan yang terjadi termasuk permukiman penduduk. Tapi dari catatan yang ada, termasuk korban jiwa mengingat sekali lagi besarnya gempa itu, dapat dikatakan minimal, atau ini kita syukuri. Saya juga mendapat laporan dari lapangan, para menteri yang meninjau ke depan respon dari pemerintah daerah termasuk kecekatan dari penduduk kita untuk menyelamatkan diri jauh lebih baik dibandingkan waktu - waktu yang lalu. Ini perlu saya berikan penghargaan pada masyarakat kita," kata Presiden.

"Saya juga ucapkan terimakasih kepada para kepala daerah yang mengambil pelajaran dari tsunami 2004, nampaknya melakukan langkah-langkah di daerah. Menyusun protap, melakukan latihan-latihan yang ternyata hasilnya sangat baik. Saya berharap ini dilanjutkan dan dijadikan kegiatan latihan-latihan untuk menghadapi gempa atau bencana seperti itu. Kita akan terus menyempurnakan infrastruktur kita di tanah air yang bisa memberikan peringatan dini terhadap tsunami. Termasuk logistik-logistik yang kita siapkan di depan sehingga tidak harus setiap kali ada penambahan logistik kita datangkan dari pusat. Daerah kita harapkan makin memiliki kemampuan dengan sistem yang ada bisa mencukupi, sehingga pemerintah pusat hanya memberikan bantuan-bantuan yang sangat diperlukan, terutama pada keadaan ekstrim ataupun pada bencana alam yang skalanya sangat besar," jelas Presiden.

"Saya juga menerima laporan bahwa ada beberapa kepala daerah yang tidak ada di tempat ketika gempa terjadi. Sedang berdinas luar kota dan luar negeri. Saya meminta untuk segera kembali ke tempatnya, memimpin langsung langkah-langkah tanggap darurat, rekonstruksi dan rehabilitasi dari bencana alam yang terjadi itu," Kata Presiden.

"Mengingat gempa-gempa susulan masih terjadi, saya minta daerah Sumatera, khususnya provinsi -provinsi, kabupaten dan kota sepanjang Sumatera, tetap memiliki kewaspadaan dan kesiagaan yang penuh dengan pimpinan kepala daerah masing-masing, seraya terus melakukan tanggap darurat dan rehabilitasi pasca gempa kemarin. Daerah-daerah lain pun seperti Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, saya harapkan juga bisa meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaannya. Tidak perlu panik, karena protapnya sudah ada, mekanisme sudah kita tentukan dan latihan-latihan juga sudah kita tentukan," kata Presiden.

Menko Kesra Aburizal Bakrie pada kesempatan yang sama melaporkan data korban jiwa 6 di Bengkulu dan 4 di Sumatera Barat, total 10 orang. Masa tanggap darurat untuk seluruh daerah Bengkulu dan Sumatera Barat, kecuali Bengkulu Utara dan pesisir selatan, kita tetapkan 3 hari. Sedangkan untuk Bengkulu Utara dan Pesisir selatan masa tanggap darurat selama satu minggu.

Saat memberikan keterangan pers, Presiden didampingi Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensesneg Hatta Rajasa, Mensos Bachtiar Chamsyah, Menkes Siti Fadillah Soepari, Menkominfo M. Nuh, Menkeu Sri Mulyani, Menhub Jusman Syafii Djamal, Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Mendagri Mardiyanto, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal Pol. Sutanto, Seskab Sudi Silalahi serta dua dua Jubir Presiden, Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/09/13/2237.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0