Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali memimpin langsung rapat kabinet terbatas (Ratas) membahas penananganan pasca banjir di Kantor Presiden, Senin (12/2) siang. Pada rapat yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla itu membahas beberapa hal. Di bidang ekonomi, dibahas soal pemulihan industri, bisnis, maupun kehidupan ekonomi masyarakat.

"> Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali memimpin langsung rapat kabinet terbatas (Ratas) membahas penananganan pasca banjir di Kantor Presiden, Senin (12/2) siang. Pada rapat yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla itu membahas beberapa hal. Di bidang ekonomi, dibahas soal pemulihan industri, bisnis, maupun kehidupan ekonomi masyarakat.

"> Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali memimpin langsung rapat kabinet terbatas (Ratas) membahas penananganan pasca banjir di Kantor Presiden, Senin (12/2) siang. Pada rapat yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla itu membahas beberapa hal. Di bidang ekonomi, dibahas soal pemulihan industri, bisnis, maupun kehidupan ekonomi masyarakat.

">

Presiden Pimpin Ratas Penanganan Pasca Banjir

 
bagikan berita ke :

Rabu, 14 Februari 2007
Di baca 1524 kali

Menurut Menko Perekonomian Boediono, untuk memulihkan kembali kehidupan ekonomi, dibahas bagaimana memperlancar kembali arus barang dan jasa di berbagai bidang, termasuk produksi, industri dan ekspor. Ratas juga membahas kelancaran barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, terutama kelancaran pengendalian harga sembako. "Pada intinya harga sembako pada umumnya pasca banjir sudah terkendali lagi. Hanya tentunya masih ada hal-hal yang kita coba untuk lebih normalkan lagi, misalnya masalah beras. Memang akan kita coba terus diupayakan untuk kembali ke tingkat yang lebih normal," kata Boediono kepada wartawan usai rapat, di ruang pers Kantor Presiden.

Rapat kabinet tersebut juga membahas situasi nasional berkaitan dengan kebutuhan stok dan kestabilan harga beras. “Ini merupakan salah satu pemantauan rutin yang kita laksanakan, tapi ini kita gabung masalah banjir. Jadi kita jadikan satu dalam rapat kali ini," Boediono menjelaskan.

Harga beras di beberapa daerah ditengarai ada kenaikan, termasuk di DKI. Oleh sebab itu, ujar Boediono, Presiden SBY memberi petunjuk agar menjaga stabilitas harga beras untuk jangka pendek. "Harga di berbagai daerah, terutama yang kenaikannya cukup tinggi, dipantau dan dilakukan langkah-langkah supaya kembali ke tingkat yang normal. Presiden juga mengarahkan untuk melibatkan pimpinan daerah, pemda akan dilibatkan secara aktif untuk menstabilkan harga di masing-masing daerah," Boediono menambahkan.

Presiden, lanjut Menko Perekonomian, juga memberi arahan agar dipantau keseimbangan antara supply dan demand. "Stok harus diamankan, baik pada tingkat nasional maupun lokal. Distribusinya dilancarkan, operasi pasar dijalankan selama itu diperlukan. Stok diamankan dalam arti akan dilakukan penambahan bila diperlukan, tujuannya untuk mengamankan pasokan dan kestabilan harga beras," ujar Boediono.

Peningkatan produksi beras pada tahun 2007 juga menjadi pembahasan. Mengenai rencana untuk meningkatkan produksi beras tahun 2007, dilakukan evaluasi. Yang dimaksud dengan produksi tahun 2007 adalah masa siklus tanam, mulai dari April 2007 sampai Maret 2008. "Itu yang dijadikan referensi bagi upaya kita untuk meningkatkan produksi padi sampai dengan 2 juta ton," kata Menko Perekonomian. Departemen Pertanian akan membuat program ini bulan demi bulan untuk mencapai sasaran itu.

Dalam Ratas tersebut, Presiden SBY mengingatkan bahwa tahun 2007 ini ada kemungkinan terjadi perubahan iklim akibat El-Nino, atau kekeringan yang harus disiapkan mulai dari sekarang. Presiden menugaskan Wakil Presiden untuk mengkoordinasikan lebih lanjut mengenai langkah-langkah itu.

Menko Kesra Aburizal Bakrie yang juga turut dalam konperensi pers tersebut menjelaskan bahwa untuk korban banjir akan diberikan beras sebanyak 10 kg per orang per bulan, selama dua bulan. “Masalah beras untuk korban banjir diberikan oleh Bupati masing-masing, yang diambil dari stok beras Bulog," kata Ical, panggilan akrab Menko Kesra.

Mengenai industri yang terkena dampak banjir, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menjelaskan bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah melancarkan kembali distribusi barang masuk ke Jakarta. “Bahan-bahan pokok dan untuk ekspor impor, yang kita pulihkan segera adalah jalur distribusinya. Mengenai kerugian dan apa yang terjadi dengan kerugian itu masih dalam tahap evaluasi, dan belum dibahas langkah-langkah apa yang dilakukan, tetapi masing-masing menteri dari sektor masing-masing, UKM, industri dan sebagainya sudah melakukan evaluasi," kata Mari.

Hadir dalam rapat ini, antara lain, Meko Perekonomian, Menko Kesra, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Mensos, Menkes, Menseneg, Seskab, Kepala Bulog, dan dua Jubir Kepresidenan Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal.

 

Sumber :
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/02/12/1566.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0