Presiden Pimpin Ratas Pengamanan APBN

 
bagikan berita ke :

Selasa, 06 Mei 2008
Di baca 960 kali


”Melihat situasi yang kita hadapi sekarang, dari keadaan di luar maupun situasi di dalam negeri, maka kita saat ini pemerintah sedang menyiapkan suatu langkah kebijakan dengan tujuan untuk mengamankan APBN tahun 2008 maupun 2009. Dengan fokus pada masalahnya subsidi BBM dan listrik, dan ini kita lakukan dengan satu paket, yang terdiri dari tiga elemen yang satu sama lain saling terkait, dan sebagian sedang kita laksanakan sebagian akan kita laksanakan,” kata Menko Perekonomian Boediono kepada wartawan usai mengikuti ratas.

Paket yang terdiri dari tiga elemen yang saling terkait itu, pertama, penghematan total dari konsumsi energi BBM dan listrik, dengan berbagai cara yang sebagian sudah dilakukan. Misalnya, penghematan melalui pengaturan di kantor-kantor, melakukan konversi dari energi yang mahal ke yang murah, minyak tanah ke elpiji, melakukan upaya untuk pemanfaatan listrik dengan sistem insentif dan disinsentif. Juga melakukan upaya penghematan melalui upaya awal untuk menerapkan di beberapa daerah, sistem Smart Card untuk premium dan solar, dan kartu kendali untuk minyak tanah.

Kedua, pemerintah mengupayakan berbagai langkah untuk optimalisasi penerimaan APBN, baik yang pajak dan non pajak. ”Kita melakukan optimalisasi dan bahkan penghematan terhadap belanja negara. Seperti yang tertuang pada APBN-P 2008, semua telah kita lakukan dan akan kita lanjutkan," Boediono menjelaskan.

Ketiga, melihat situasi yang berkembang saat ini tidak cukup dan pemerintah berpandangan bahwa ada dua elemen lagi yang perlu dilaksanakan. Keduanya saling terkait dan dilaksanakan secara bersamaan. Satu adalah peningkatan harga BBM bersubsidi di dalam negeri secara terbatas yang dianggap bisa ditanggung oleh masyarakat dan sekaligus dilaksanakan upaya untuk memberikan kompensasi kepada mereka yang membutuhkan, terutama adalah golongan-golongan masyarakat berpenghasilan rendah dan miskin.

Program ini, menurut Boediono, sedang digodok dan nanti akan sampaikan kepada publik. "Intinya adalah tiga hal tadi merupakan satu paket penghematan secara total, kenaikan beberapa harga BBM bersubsidi secara terbatas, ketiga adalah kompensasi kepada mereka yang menanggung beban yang berat dibanding dengan income mereka, artinya mereka yang berpenghasilan rendah dan miskin,” ujar Boediono.

Para menteri yang hadir dalam ratas tersebut, antara lain, selain Boediono adalah Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menkeu Sri Mulyani, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menkominfo M.Nuh, dan Kepala Bappenas Paskah Suzetta.

 

 

Sumber :

http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2008/05/05/3027.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0