Presiden Resmikan Bandara Sultan Iskandar Muda dan Enam Proyek Infrastruktur

 
bagikan berita ke :

Jumat, 07 Agustus 2009
Di baca 2604 kali

Banda Aceh: Pada hari kedua kunjungan kerja di provinsi Aceh, Kamis (6/8) pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda dan Proyek-proyek Infrastruktur di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Proyek-proyek infrastruktur yang akan diresmikan Presiden selain bandara, antara lain, Sistem Penyediaan Air Minum Redelong di Kabupaten Bener Meriah, Pesantren Teuku Cik Oemar Diyan di Kabupaten Aceh Besar, dan Labuhan Haji Barat di Kabupaten Aceh Selatan. Kemudian Pembangunan Jalan Tutut-Meulaboh di Kabupaten Aceh Barat, Pembangunan Jalan Sabang-Iboih di Kota Sabang, serta Pembangunan TPA Kampung Jawa di Kota Banda Aceh.

Setelah bencana tsunami lalu, Bandara Sultan iskandar Muda mulai dibangun kembali pada tahun 2007. Bandara ini dibangun dengan konsep arsitektur Aceh modern yang dipermanis dengan motif tradisional. Bangunan baru ini seluas 14.144 meter persegi, terdiri atas tiga lantai dan mampu menampung 1750 juta penumpang per tahun. Pengembangan meliputi gedung terminal penumpang baru dengan fasilitasnya, memperluas dan memperpanjang landasan pacu, memperluas lapangan parkir pesawat, dan membangun tower.

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf melaporkan, dari tujuh proyek yang akan diresmikan Presiden SBY pada pagi ini, 30 persen merupakan kontribusi pemerintah Aceh dan selebihnya menggunakan APBN serta bantuan donor melalui Multi Donor Fund. "Oleh karena itu, sesuai dengan ketentuan pasal 254 ayat 2 Undang-Undang No.11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, pengelolaan Bandar Udara Sultan Iskandar Muda ini segera dikerjasamakan antara Angkasa Pura dengan pemerintah Aceh, sehingga pemerintah Aceh dapat menambah pendapatan asli daerah," Irwandi menjelaskan.

Di Kabupaten Bener Meriah, sistem penyediaan air minum instalasi slow sand filter (SSF) sebesar 20 liter/detik dibangun dengan dana APBN tahun anggaran 2005 – 2007 sebesar Rp 5,916 miliar untuk melayani 1.600 KK. Sedangkan di kabupaten Labuhan Haji Barat, melalui dana APBN tahun anggaran 2008, telah dibangun sistem penyediaan air minum instalasi slow sand filter (SSF) sebesar 10 liter/detik dengan dana Rp 3,46 miliar untuk melayani 800 KK di desa Pelokan.

Instalasi slow sand filter (SSF) sebesar 2,5 liter/detik dengan dana APBN sebesar Rp 1,417 miliar dibangun di Pesantren Chik Oemar Diyan, untuk melayani 1.000 KK. Sedangkan di Kabupaten Aceh Besar dibangun Tempat Pengolahan Akhir (TPA) sampah dengan dana APBN-BPR dan grant dari Bank Dunia sebesar Rp 18,250 miliar.

Untuk pembangunan jalan Tutut-Meulaboh sepanjang 44,4 km dengan lebar 6 m, menghabiskan dana Rp 57,177 miliar yang berasal dari APBN-BRR dan MDF. Dengan dibangunnya jalan ini, arus lalu lintas di sepanjang pantai barat Aceh menjadi lebih lancar. Kemudian, jalan Sabang-Iboih sepanjang 26,6 km dan lebar 6 m telah dibangun dengan dana APBN-BPR sebesar Rp 40,957 miliar.

Pembangunan infrastruktur ini untuk kesejahteraan rakyat. "Melalui pengembangan prasarana dan fasilitas transportasi udara secara modern, kami yakin kita dapat memperluas akses domestik dan internasional yang berkaitan dengan pengembangan sektor swasta dan perkembangan investasi. Dengan demikian, tentu akan terjadi peningkatan interaksi antara investor dan masyarakat asing yang akan mengembangkan potensi investasi di Aceh," Irwandi menambahkan.

Tahun 2009, lanjut Irwandi, merupakan masa transisi rekonstruksi dan perdamaian. "Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjadikan keberhasilan rekonstruksi dan perdamaian tersebut menjadi fondasi yang kokoh bagi percepatan pembangunan Aceh, " Irwandi Yusuf menegaskan.

Pada kesempata itu, Presiden SBY menyaksikan penandatangan empat kerjasama, yaitu kerjasama pengembangan transportasi udara antara Pemerintah Provinsi NAD dengan PT Transwisata Prima Aviation dan kerjasama studi pembangunan infrastruktur antara Pemerintah Provinsi NAD dengan PT Danayasa Arthatama. Kemudian kerjasama pengembangan ketahanan pangan beras, kedelai dan daging antara Pemprov NAD dengan PT Sumber Alam Sutera dan revitalisasi pabrik ASEAN Aceh Fertilizer sebagai industri pendukung utama sektor pertanian perkebunan antara Pemprov NAD dengan PT Karunia Agung Persada.

Usai memberikan sambutan, Presiden SBY meresmikan enam proyek infrastruktur dengan menekan tombol sirine. Usai peresmian, Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta seluruh rombongan kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Khusus Kepresidenan Boeing 737-500 dari Bandara Udara Internasional Sultan Iskandar Muda yang baru saja diresmikan.




Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/08/06/4554.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           0