Presiden Sampaikan 7 Instruksi kepada Menkeu dan Wamenkeu Baru

 
bagikan berita ke :

Kamis, 20 Mei 2010
Di baca 879 kali

Presiden SBY dengan didampingi Wakil Presiden Boediono mengungkapkan bahwa pengangkatan Agus Martowardojo dan Anny Ratnawati yang datang dari kalangan profesional, bukan dari representasi partai-partai politik, memang sengaja dilakukan. Sebelumnya Agus Martowardojo menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri, sedangkan Anny Ratnawati adalah Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Hal ini mengingat Kementerian Keuangan adalah pilar penting dalam pemerintahan baik dalam menjalankan fungsi dan tugas umum pemerintahan maupun pembangunan.

“Kebijakan fiskal yang menjadi domain utama menteri keuangan dibantu oleh wakil menteri keuangan yang tepat dan prudent, tentu akan sangat kontributif bagi penciptaan kondisi ekonomi makro yang sehat dan baik. Dengan kondisi ekonomi makro yang sehat dan baik, maka ekonomi akan tumbuh dan sektor riil akan bergerak dan akhirnya kesejahteraan rakyat dapat kita tingkatkan,” papar Presiden.
 

Dalam pelantikan yang dihadiri oleh para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Presiden SBY menyampaikan tujuh instruksi kepada Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan yang baru sebagai berikut:

Pertama, menyusun kebijakan fiskal yang prudent dan tepat. APBN Indonesia yang kini berjumlah lebih dari 1.000 trilyun rupiah perlu dialokasikan dan didistribusikan secara tepat untuk tugas pemerintahan umum, pembangunan, utamanya pertumbuhan ekonomi, jaring pengamanan sosial, subsidi, dan untuk memenuhi kewajiban pembayaran hutang sambil terus memperkecil beban hutang luar negeri.

Kedua, terus meningkatkan pendapatan nasional baik dari pajak maupun non-pajak dengan cara mengeluarkan kebijakan dan instrumen yang tepat dan pengawasan yang efektif agar penerimaan negara semakin besar.

Ketiga, terus melaksanakan reformasi di bidang perpajakan, meningkatkan kinerja lembaga perpajakan, meningkatkan perolehan para subsektor perpajakan, serta mencegah penyimpangan-penyimpangan.

Keempat, melanjutkan reformasi di sub sektor bea dan cukai agar penerimaan negara meningkat dan iklim bisnis dapat berlangsung lebih baik.

Kelima, mengembangkan kebijakan desentralisasi fiskal yang lebih luas. Kapasitas daerah juga dibangun agar dapat menggunakan anggaran yang dialirkan dari pusat sesuai dengan otonomi daerah dan sistem pemerintahan desentralistik. Tidak hanya itu, penggunaan anggaran tersebut harus disertai dengan pengawasan dan pembimbingan yang tepat.

Keenam, terus meningkatkan kualitas pertanggungjawaban keuangan di seluruh Indonesia karena setiap rupiah dan aset negara harus dapat dipertanggung jawabkan. Karenanya, Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan perlu melakukan sinergi yang baik dengan BPK dan BPKP.

Ketujuh, terus menjalankan peran aktif dalam berbagai kerja sama global sebagaimana yang telah dijalankan oleh Menteri Keuangan terdahulu. Seperti telah diketahui, Indonesia telah berperan aktif dalam forum G-20, APEC, ASEAN, serta menjalin kerja sama dengan Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, dan Bank Pembangunan Islam.

Dalam kesempatan sama, Presiden SBY juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Sri Mulyani atas pengabdiannya kepada negara dan bangsa sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu I hingga kini. “Negara dan pemerintah mencatat kerja keras dan kegigihan Saudari. Banyak yang telah ibu laksanakan baik dalam keadaan normal, maupun dalam keadaan krisis. Selamatnya perekonomian Indonesia dari krisis beberapa saat yang lalu juga disumbang oleh kerja keras Saudari sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia,” ungkap Presiden. (humas setneg)


Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0