Presiden SBY Bertekad Memajukan Infrastruktur

 
bagikan berita ke :

Selasa, 10 Juli 2007
Di baca 980 kali

Akibatnya harga lebih efisien, lebih murah. Dengan harga murah yang diuntungkan adalah rakyat karena mereka dapat membeli barang logistik dengan murah,� kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya saat meresmikan berbagai proyek di Jembatan Kapuas II, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (9/7) pagi.

“Ini adalah salah satu manfaat pembangunan infrastruktur dari segi ekonomi serta juga memberikan kemudahan bagi saudara-saudara kita untuk berpergian melakukan aktivitasnya,� ujar SBY. “Dari sisi investasi, akan meningkatkan daya saing mitra-mitra kita baik di dalam maupun luar negeri. Mereka akan memilih daerah yang infrastrukturnya lengkap. Akan memilih negara-negara yang juga memiliki infrastruktur lengkap. Oleh karena itu, kita tidak boleh kalah dalam infrastruktur dengan tetangga-tetangga kita seperti Singapura, Malaysia, atau Thailand,� seru Presiden SBY.

Presiden SBY bertekad untuk membangun infrastruktur di berbagai daerah. Hampir satu dasawarsa Indonesia kurang menambah infrastruktur akibat krisis ekonomi. “Alhamdulillah dengan kerja keras kita semua, kerja keras seluruh rakyat Indonesia, ekonomi kita makin tumbuh. Insya Allah kalau tidak ada aral melintang, kita bisa kembali mencapai 6 persen tahun ini dan ke depan. Dengan demikian kalau ini terjadi, makin banyak lagi anggaran yang kita alokasikan untuk membangun infrastruktur seluruh Indonesia termasuk Kalbar,� Presiden SBY menerangkan.

Presiden juga menegaskan bahwa ia tidak senang kalau ada anggaran yang kurang digunakan untuk kemajuan-kemajuan. “Jangan terlalu konsumtif. Jangan mengeluarkan anggaran-anggaran untuk hal-hal yang kurang perlu. Arahkan ke pendidikan, kesehatan, infrastruktur. Dengan demikian pajak yang dibayar oleh rakyar betul-betul mengarah untuk tujuan yang tepat. Agar masyarakat di seluruh tanah air dapat benar-benar merasakan pertumbuhan ekonomi," katanya.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/07/09/2002.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0