Presiden SBY Bertolak Ke Jerman dan Hongaria

 
bagikan berita ke :

Minggu, 03 Maret 2013
Di baca 601 kali

Kunjungan Kenegaraan ke Jerman (4-5 Maret)
Kunjungan kenegaraan kedua Presiden SBY ke Jerman ini mencerminkan pentingnya kemitraan komprehensif di antara kedua negara. Selama berada di Berlin, Presiden SBY dan delegasi akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joachim Gauck dan Kanselir Angela Merkel.

Pemimpin kedua negara akan membahas tindak lanjut implementasi Deklarasi Jakarta, yang diluncurkan saat Kanselir Merkel berkunjung ke Jakarta, Juli 2012. Kedua negara akan fokus pada agenda kerja sama 5+3, yaitu ekonomi, pendidikan, riset dan teknologi, kesehatan, industri pertahanan, serta ketahanan pangan, energi, dan transportasi.

Pertemuan ini juga akan mengumumkan sejumlah tokoh dari kedua negara yang akan menjadi anggota Indonesia-German Advisory Group (IGAG) dalam rangka menjembatani dan menjaga hubungan baik RI-Jerman.

Presiden SBY juga akan menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle, anggota Panel Agenda Pembangunan Pasca-2015 yang juga mantan Presiden Jerman, Dr. Horst Kohler dan menghadiri pembukaan pameran pariwisata internasional International Tourism Bourse (ITB) bersama dengan Kanselir Angela Merkel, dimana Indonesia hadir menjadi negara mitra dalam pameran tersebut.

Agenda kunjungan akan dilanjutkan dengan Presiden SBY menghadiri forum bisnis dan bertemu para CEO perusahaan besar Jerman serta komunitas diaspora Indonesia yang berada di Jerman.

Kunjungan Kenegaraan ke Hongaria (6-7 Maret)
Presiden SBY akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden János Áder serta Perdana Menteri Viktor Orbán di Budapest. Kunjungan kali ini tidak sekedar kunjungan balasan, namun memiliki arti penting dalam merevitalisasi hubungan bilateral kedua negara, mengingat kunjungan terakhir Presiden RI ke Hongaria dilaksanakan tahun 2002 pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri.

Misi kunjungan Presiden SBY ke Hongaria adalah mengoptimalisasikan peluang pasar non-tradisional bagi produk ekspor Indonesia guna menggenjot volume perdagangan. Posisi Hongaria yang strategis di tengah daratan Eropa dapat dimanfaatkan sebagai pintu masuk menembus pasar non-tradisional (Eropa Tengah dan Timur dan bekas jajahan Uni Soviet).

Karenanya, agenda pertemuan bilateral akan difokuskan untuk membahas peningkatan kerja sama sektor-sektor prioritas seperti perdagangan, investasi, energi dan pendidikan.

Selain menghadiri agenda bilateral, Presiden SBY juga dijadwalkan bertemu dengan sejumlah CEO perusahaan-perusahaan terkemuka Hongaria yang ingin berinvestasi di Indonesia, terutama dalam proyek pembangunan infrastruktur, eksplorasi minyak dan pengembangan energi terbarukan, pengolahan air dan proyek-proyek lain dalam kerangka MP3EI. (dukjak-humas setneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0