Presiden SBY pada Dies Ke-60 HMI: Pentingnya Integritas Intelektual Untuk Menyikapi Masalah Bangsa
Hadir dalam acara tersebut antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Mensos Bachtiar Chamsyah, Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan mantan Ketua Umum HMI, Akbar Tandjung. Di hadapan sekitar 1.500 undangan yang terdiri dari alumni dan pengurus HMI, Presiden berpesan kepada warga HMI agar tetap konsisten dalam berjuang menerapkan nilai-nilai Islam dalam konteks kebangsaan. “Bina kader-kader HMI dengan semangat keislaman, keindonesiaan, kecendekiawanan, dan kemodernan,� ujar Presiden.
Berkaitan dengan kritik dan saran yang akhir-akhir ini sering dilontarkan untuk pemerintahan, Presiden SBY sangat menghargainya. “Saya mendengarkan dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh kritik yang disampaikan melalui media, panel diskusi, seminar, atau bahkan aksi unjuk rasa. Ini adalah masukan yang sangat berharga untuk pemerintahan yang saya pimpin,� ujar Presiden. “Dalam demokrasi, semua orang berhak mengemukakan pendapat. Bahwa pendapat itu berbeda-beda, wajar. Kita harus mengakui bahwa pada akhirnya, rakyatlah yang menjadi hakim mana jalan terbaik yang diambil dalam setiap persoalan,� lanjutnya.
Sebelum Presiden SBY memberikan sambutannya, Ketua Umum PB HMI Fajar Rahmat Zulkarnaen melepas secara resmi perwakilan para relawan pendidikan HMI ke Yahukimo. Salah satu pendiri HMI, Karnoto Zarkasih juga sempat memberikan untaian kalimat rindu yang mengajak para undangan bernostalgia ke masa-masa awal pembentukan HMI enampuluh tahun lalu, di Yogyakarta.
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/02/05/1548.htmlÂÂ