Presiden SBY Peringati Nuzulul Qur’an

 
bagikan berita ke :

Kamis, 17 Juli 2014
Di baca 674 kali

Hikmah Nuzulul Qur’an yang bertemakan “Spirit Al-Qur’an Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” mengajak untuk kembali memaknai kitab suci Al Qur’an sebagai  petunjuk antara yang haq dan yang bathil,  berisikan berita gembira bagi orang-orang yang beriman serta sebagai spirit dan penuntun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Presiden SBY menyampaikan, Al-Qur’an memberi tuntunan kepada kita untuk  dapat hidup rukun dan damai; Al-Qur’an juga memberi pedoman bagi umat manusia untuk menjadi pribadi yang santun dan berakhlaq mulia; Al-Qur’an menjadi sumber inspirasi yang tidak pernah kering, yang  mengalirkan nilai-nilai ajaran Islam yang luhur, menebarkan keteduhan, memberi ketentraman, dan menciptakan kedamaian.

Sementara itu berkaitan dengan masalah yang melanda Palestina, Presiden SBY menyampaikan, sebagai bangsa dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia tidak bisa membiarkan berlanjutnya penderitaan dari saudara-saudara kita di Palestina. Palestina menjadi kepentingan pokok dalam politik luar negeri Indonesia. Indonesia mendukung penuh kemerdekaan Palestina, mengecam keras aksi militer Israel yang tidak proporsional. Aksi militer yang tidak hanya melanggar Hak Asasi Manusia, tetapi juga bertentangan dengan hukum internasional.

Dalam berbagai kesempatan Presiden SBY juga mengemukakan, Indonesia menggarisbawahi empat hal menuju perdamaian dan keamanan di Jalur Gaza; Pertama, aksi militer Israel harus segera dihentikan; Kedua, gencatan senjata harus segera dicapai dengan pengawasan PBB; Ketiga, aksi balas-membalas, cycle of violence harus dicegah; dan Keempat, bantuan kemanusiaan kepada korban aksi militer, harus segera  diberikan. “Jika empat sasaran ini dapat dicapai, Indonesia ingin agar perundingan damai menuju terbentuknya Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat dapat segera dilanjutkan” ujar Presiden SBY menegaskan.

Hadir pada acara tersebut diantaranya, Wakil Presiden Boediono, para Menteri KIB II, para Pimpinan Lembaga Negara, dan perwakilan para Duta Besar Negara-Negara Sahabat. (DKDN-Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0