Presiden SBY Serahkan Penghargaan Pemerintah Bidang Industri

Menteri Perindustrian M.S Hidayat mengatakan, penghargaan itu adalah penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah dalam bidang industri kecil dan menengah. "Kepada mereka yang telah berdedikasi melakukan hal luar biasa dalam pengembangan industri kecil dan menengah. Kepada mereka yang telah merintis pengembangan teknologi yang bermanfaat. Kepada mereka yang menemukan desain produk industri yang inovatif, dan kepada industri kecil dan menengah yang senantiasa secara konsisten melakukan pengendalian mutu terhadap produk yang dihasilkan," ujar M.S. Hidayat.

Setelah M.S. Hidayat menyampaikan pidato pengantarnya, Presiden SBY kemudian menyerahkan penghargaan-penghargaan tersebut kepada para penerima. Penghargaan Upakarti sendiri meliputi 4 kategori yaitu Jasa Pengabdian, Jasa Pelestarian, Jasa Kepeloporan, dan IKM modern. Sedangkan IGDS terbagi menjadi 3 yaitu Grand Award, Special Craftmanship, dan Gold Award.

Penghargaan Upakarti diberikan diantaranya kepada Syarifah dari Riau dan Uswatun Chasanah dari Jawa Timur. Sementara penghargaan Rintasan Teknologi diberikan antara lain kepada PT. Hartono Istana Teknologi dan PT. Sarimas Ahmadi Pratama. Untuk kategori IGDS, peraih penghargaan antara lain PT. Indovickers Furnitama Jakarta dan Bali Infrasilk Denpasar Bali, sedangkan penghargaan Kreasi Prima Mutu diserahkan antara lain kepada CV. Mendong K. Craft dari Kabupaten Tasikmalaya dan IKM Sanggalea dari Kabupaten Wajo.

Dalam sambutannya, Presiden SBY atas nama negara dan pemerintah mengucapkan terima kasih disertai rasa bangga kepada para penerima penghargaan dan terima kasih kepada para juri. "Saudara-saudara mari terus kita kembangkan, inovasi, entrepeunership, technopreneurship di Indonesia agar industri, ekonomi, pembangunan kita makin ke depan makin berhasil", kata Presiden SBY.

Usai sambutannya Presiden SBY dan Ibu Ani berjabat tangan dengan para penerima penghargaan sebelum meninggalkan acara. Hadir dalam acara pagi itu antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo. (arc)