Dalam orasi ilmiahnya Presiden SBY menyatakan bahwa gelar Dr. (H.C) di Bidang Ilmu Hukum Perdamaian yang diterimanya merupakan suatu kehormatan yang didedikasikannya sebagai rasa sayang untuk masyarakat Aceh dan tentunya Bangsa Indonesia.
“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mencintai perdamaian, kecuali manakala kedaulatan keutuhan wilayahnya terancam dan tidak terbuka solusi damai, maka cara lain bisa ditempuh. Namun, bagaimanapun perang adalah solusi terakhir apabila tidak ada pilihan lainâ€, ujar Presiden.
Sedikit menengok kebelakang dalam kampanye Capres dan Cawapres tahun 2004 lalu, Presiden SBY menjanjikan untuk menyelesaikan konflik Aceh dengan pendekatan perdamaian dan berusaha meyakinkan masyarakt Aceh bahwa pendekatan damai adalah solusi terbaik. Presiden SBY juga yakin bahwa di dalam setiap hati manusia pasti terdapat kasih rasa sayang dan kebaikan. Kini hal tersebut telah terbukti dengan keadaan kondisi Aceh yang tentram dan damai.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam kunjungan ke Aceh, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendagri Gamawan Fauzi, Mendikbud M Nuh, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, Menkes Nafsiah Mboi, Menparekraf Mari Elka Pangestu, dan Gubernur NAD Zaini Abdullah. (Dukjak-Humas/DAR)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?