"Sistem telah dan terus bekerja, kita bukan hanya memantau, mengantisipasi, tetapi juga melakukan upaya respon semestinya, mengendalikan situasi dengan baik dan situasi ada dalam kontrol. Memang ada dinamika di pasar modal dan itu terjadi di seluruh dunia," kata Presiden dalam keterangan pers di Kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis (9/10) malam.
Kepala Negara menjelaskan, pemerintah telah mengambil pelajaran dan pengalaman dari krisis moneter 10 tahun yang lalu. "Kita utamakan proteksi rakyat, grass root, untuk pastikan kebutuhan mereka, pangan, biaya kesehatan dan pendidikan tidak mengalami gangguan," katanya.
Ia memaparkan, saat ini pemerintah telah menetapkan prioritas yaitu memastikan pembelanjaan pemerintah seusai dengan APBN-P 2008 untuk stimulasi pertumbuhan dan jaring pengaman sosial. Prioritas kedua, lanjut Presiden, memastikan sektor riil terus bergerak meski secara global terjadi krisis keuangan.
"Karena itu secara maraton selama tiga hari ini, saya terus membina komunikasi dengan dunia usaha agar mereka terus bisa bergerak. Pemerintah, BI, dan perbankan memastikan agar ada likuiditas dan kredit supaya sektor riil tetap terjaga. Kalau ada penurunan ekspansi 2009 itu bisa dimengerti," ujarnya.
Hal ketiga, masih menurut Presiden, fluktuasi di pasar modal dan saham dalam beberapa waktu terakhir banyak diakibatkan oleh faktor eksternal. "Perihal gonjang-ganjing pasar modal, saham, dan nilai tukar ini tentu banyak di luar jangkauan kita. Kita tidak begitu saja menyerah dan terus bekerja," tegasnya.
Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia agar tetap tenang dan tidak panik karena hingga saat ini pemerintah telah melakukan sejumlah langkah bersama-sama otoritas keuangan seperti BI dan perbankan. "Pemerintah terus bekerja, kita tahu mana yang diutamakan dan kita akan kelola dampak krisis keuangan global ini," katanya.
Â
Sumber :
http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=MzU1ODk=