Presiden: Teruskan LNG Tangguh

 
bagikan berita ke :

Jumat, 05 September 2008
Di baca 1183 kali


Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal mengemukakan, penegasan Presiden itu disampaikan kepada Sekretaris Partai Komunis China Wang Yang yang bertemu dengan Presiden di Kantor Presiden, Kamis (4/9).

”Dalam pembicaraan, Presiden juga menyinggung mengenai masalah Tangguh. Disampaikan bahwa kita (Indonesia) ingin terus melakukan kerja sama penjualan LNG ke Fujian, China. Namun, kita mencatat adanya perubahan situasi dan kita ingin agar dapat disesuaikan harga penjualan minyak kita ke China,” ujar Dino.

Pembicaraan ini diangkat Presiden melanjutkan pembicaraan antara Wapres Jusuf Kalla dan Wapres China Xi Jinping tentang negosiasi ulang kontrak LNG Tangguh.

Duta Besar RI untuk China Sudrajat, yang ditemui di Kantor Presiden, mengemukakan belum ada langkah lanjutan negosiasi setelah pembicaraan antarwapres. ”Semua masih dalam pembicaraan. Belum ada jadwal pertemuan tim. Yang penting pintu negosiasi sudah dibuka dan itu akan dipakai,” ujarnya.

Lebih murah

Sebelumnya, saat memberikan keterangan kepada Panitia Angket BBM DPR, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Anwar Nasution mengatakan, harga jual gas Tangguh lebih murah dibandingkan dengan harga jual gas kepada konsumen domestik.

Dengan adanya batas atas harga minyak 38 dollar AS sebagai patokan, harga gas Tangguh yang dijual ke Fujian maksimal hanya 3,35 dollar AS per million metric British thermal unit (MMBTU).

Jika dibandingkan, harga jual gas ke masyarakat saat ini sebesar 9,9-12,22 dollar AS per MMBTU.

”Memang belum terjadi kerugian negara karena belum ada pengiriman, tetapi mumpung pengiriman itu belum terjadi kita perbaiki, terutama patokan batas harga minyak itu,” ujar Anwar.

Berdasarkan data BPK, pada tahun yang sama dengan penandatanganan kontrak Tangguh, sejumlah negara juga meneken kontrak penjualan gas yang menggunakan batas atas dan bawah harga minyak.

Negara-negara itu, antara lain, adalah Qatar untuk pasokan ke India dan Taiwan, Rusia untuk pasokan ke Korea, dan Australia untuk pasokan ke China. Patokan harga minyak yang digunakan sebesar 12-26 dollar AS per barrel.




Sumber:

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/05/00584087/presiden.teruskan.lng.tangguh

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           1           0           0