Pesawat khusus Airbus A330-341 yang membawa Presiden, mendarat mulus di Bandara Halim Perdana Kusuma dalam keremangan dini hari yang sejuk.
Sebelum turun dari pesawat, Presiden mengharapkan rombongan dapat memetik pelajaran dari kunjungan ke beberapa negara itu dan mempelajarinya untuk dimanfaatkan bagi kepentingan nasional.
"Di dalam negeri juga tidak kurang banyak potensi yang bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat," kata Presiden melalui corong pengeras suara pilot.
Untuk itu, Presiden meminta agar setelah beristirahat sejenak para pejabat diharapkan segera bertugas kembali bekerja untuk rakyat dan negara tercinta.
Di bandara, Presiden disambut oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla, serta Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati, Menko Kesra Aburizal Bakrie, dan Menko Polkan Widodo AS, untuk selanjutnya menuju ke kediaman di Puri Cikeas Bogor.
Sebelumnya, Presiden berangkat menuju Washington Amerika Serikat pada 13 Nopember untuk menghadiri pertemuan G-20 dan kemudian dilanjutkan menuju Meksiko dan Brasil untuk pertemuan bilateral dengan dua kepala negara itu.
Pada 20 Nopember, Presiden menuju ibukota Peru Lima untuk mengikuti pertemuan tingkat pemimpin ekonomi APEC yang berhasil memutuskan Deklarasi Lima.
Perjalanan kembali dari Lima menuju Jakarta ditempuh selama 30 jam dengan melakukan transit di Bandara Internasional Tacoma Seattle Amerika Serikat dan Bandara Chubu Centrair Nagoya Jepang.
Sejumlah menteri turut dalam perjalan kembali ke Jakarta seperti Mendag Mari Pangestu, Mentan Anton Apriyantono, Mensesneg Hatta Rajasa.
Turut dalam perjalanan sejak dari Jakarta, Ketua DPD Ginanjar Kartasasmita, Ketua Komisi I Theo Sambuaga dan Komisaris Utama Bank Mega Chairul Tanjung serta sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional.
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/11/26/presiden-tiba-di-tanah-air/
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?