Presiden Timor Leste Usulkan NU dan Muhammadiyah dapat Nobel dan Penghargaan Perdamaian UNESCO

Indonesia  | English
bagikan berita ke :

Minggu, 04 Februari 2024
Di baca 507 kali

 

Abu Dhabi, wapresri.go.id - Indonesia sebagai negara yang majemuk diakui praktik toleransi dan moderasinya di mata dunia. Pengakuan tersebut salah satunya datang dari Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta yang mengusulkan agar organisasi massa keagamaan, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk mendapatkan nobel atas kiprahnya dalam membangun toleransi.

 

“Bahkan tadi dalam sambutan Presiden Timor Leste Ramos Horta, itu mengusulkan supaya dua organisasi ini diberikan hadiah nobel karena perannya besar dalam rangka membangun toleransi. Model toleransi dari Indonesia memang sekarang sudah menjadi contoh bagi dunia,” papar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam keterangan persnya di Hotel Conrad Abu Dhabi usai menghadiri acara Human Fraternity Majlis di Abrahamic Family House, Minggu (04/02/2024).

 

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, usulan tersebut tidak diambil dengan ringan. Namun, karena Indonesia benar-benar telah dilihat eksistensinya di mata dunia dalam menjaga persatuan negaranya melalui azas toleransi. Dimana, hal ini salah satunya terlihat dari kiprah NU dan Muhammadiyah di masyarakat Indonesia.

 

“Indonesia dengan penduduk yang sangat besar dengan keragaman dan kita bisa membangun toleransi di antara bangsa kita menjadi bangsa yang kita jaga keutuhannya persatuannya,” papar Wapres. 

 

Wapres pun mengucapkan terima kasih atas pengakuan dan apresiasi yang diberikan pihak dunia kepada Indonesia dalam konsistensinya menjaga persatuan dan persaudaraan.

 

“Itu saya kira hal yang patut kita syukuri,” pungkas Wapres.

 

Pada kesempatan terpisah pagi harinya, saat memberi sambutan di acara Human Fraternity Majlis di Abrahamic Family House, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta menyampaikan selamat kepada NU dan Muhammadiyah atas pekerjaan luar biasa yang dilakukan untuk turut menciptakan toleransi dan stabilitas di Indonesia yang merupakan negara muslim terbesar di dunia.

 

“Saya menominasikan nobel dan penghargaaan perdamaian UNESCO untuk Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Semoga bisa diraih,” tutur Horta. (NN/RJP, BPMI - Setwapres)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           1