Presiden Yudhoyono Gugat Krisis Pangan

 
bagikan berita ke :

Kamis, 10 Juli 2008
Di baca 866 kali


Seruan ini disampaikan dalam acara makan siang yang dihadiri 20 kepala negara dari kelompok negara industri maju (G-8) dan negara-negara sedang berkembang di Toyako, Hokkaido, Jepang, Rabu (9/7). Dari G-8 terlihat Presiden George W Bush, tuan rumah PM Jepang Yasuo Fukuda, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, Presiden Rusia Dmitry Medvedev, PM Kanada Stephen Harper, dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Adapun dari negara-negara yang sedang berkembang antara lain PM India Manmohan Singh, Presiden China Hu Jintao, Presiden Afrika Selatan Thabo Mvuyelwa Mbeki, Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak, PM Australia Kevin Rudd, Presiden Meksiko Felipe Calderon Hinojosa, dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. Hadir pula Presiden Bank Dunia Robert B Zoellick dan Sekjen Perserikatan Bangsa- Bangsa Ban Ki-moon.

”Saya memohon kepada negara-negara besar penghasil minyak yang mendapat keuntungan dari petrodollar untuk berusaha keras membantu negara-negara yang sekarat akibat krisis pangan saat ini,” ujar Yudhoyono.

”Biar bagaimanapun, alasan utama naiknya harga pangan saat ini adalah kenaikan harga minyak yang membuat harga benih dan pupuk lebih mahal. Sebagai contoh, Arab Saudi yang ikut berkontribusi dalam World Food Programming,” katanya.

Menurut Yudhoyono, semua pihak harus mendorong yang lain untuk melakukan seperti itu karena diyakini harga minyak akan terus meningkat seiring kenaikan harga pangan.

Yudhoyono mengharapkan dalam pertemuan puncak G-8 ini masalah ketahanan pangan dimasukkan ke dalam agenda diskusi. Ia menekankan, situasi pangan dunia saat ini adalah paling parah dihadapi dunia sejak tahun 1970-an yang berpotensi memberi dampak pada sosial ekonomi dan politik di banyak negara.

Untuk mendorong produksi pangan, kata Yudhoyono, yang diperlukan dunia saat ini adalah revolusi hijau generasi kedua, versi terbaru dari revolusi hijau yang sukses pada tahun 1960. Namun, agar revolusi hijau ini kembali sukses saat ini, diperlukan investasi masif dan kerja sama yang aktif secara global.
Sumber:
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/07/10/00261296/presiden.yudhoyono.gugat.krisis.pangan

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0