Ibu Ani juga mengatakan bahwa program keluarga berencana (KB) harus digalakkan kembali. "Kita sebagai negara yang berpenduduk nomor empat terbesar di dunia saat ini harus mewaspadai hal ini. Kalau kita lalai, suatu saat tidak mustahil akan terjadi ledakan penduduk yang tidak terkendali, " Ibu Negara menandaskan.
"Pada kesempatan yang baik ini saya ingin mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk merencanaka dengan baik setiap kelahiran. "Aturlah jarak kelahiran, aturlah jumlah kelahiran dalam keluarga" Ibu Ani menambahkan.
Semakin banyak anak dalam keluarga, apalagi dengan jarak yang terlalu dekat, maka ibu Negara menyakini akan kurangnya kasih sayang dan perhatian kepada putera puterinya. "Lebih baik kita bicara kualitas dari pada kuantitas," ujar Ibu Ani.
"Mari kita wujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera," lanjut Ibu Negara.
Ibu Ani juga mengimbau seluruh ibu di tanah air agar sebisa mungkin meluangkan waktu untuk menyusui bayi. "Janganpula ada perasaan gengsi atau malas menyusui karena takut bentuk tubuhnya tidak indah lagi," terang Ibu Ani.
Menyusui merusak payudara itu sesungguhnya hanya mitos saja, tidak berdasar sama sekali. "Dengan olahraga teratur kita dapat menjaga agar badan kita dalam bentuk yang ideal," kata Ibu Negara
kepada para suami Ibu Negara harus mampu menjadi suami atau kakek siaga. "Dukungan suami atau kakek sangat penting bagi isteri, bagi puteri, menantunya untuk dapat menyusui bayinya," ujar Ibu Ani
ASI sangat terkait dengan kualitas generasi muda dan kemajuan bangsa. "Mari kita bergandengan tangan untuk meningkatkan kualitas generasi muda kita di masa depan," Ibu Negara menandaskan.
Diakhir sambutan Ibu Negara mengatakan bahwa menyusui bayi harus menjadi lifestyle setiap ibu Indonesia. (dit)
 http://www.presidenri.go.id/ibunegara/index.php/fokus/2010/08/08/608.html