Ratas Bahas Konferensi Perubahan Iklim di Bali

 
bagikan berita ke :

Selasa, 09 Oktober 2007
Di baca 1150 kali

�Sebelum konferensi, kita akan menyelenggarakan beberapa acara sampingan. Salah satunya kita akan menyelenggarakan event kemasyarakatan yaitu Rally Sepeda. 500 sepeda akan berangkat dari Jakarta ke Bali dipimpin Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng,� Rachmat menjelaskan. �Mereka akan berangkat dari Istana Presiden. Kalau Presiden dan Ibu Negara akan bersepeda secukupnya, menteri-menteri akan bersepeda lebih jauh sedikit, maka Andi Mallarangeng akan sampai ke Yogya,� candanya.

Dari 500 sepeda yang berangkat, diharapkan 50 sepeda akan sampai di Bali. Sementara 450 sepeda nantinya akan digilir oleh para peminat pengayuh sepeda di kota yang dilewati. �Pada waktu pengalihan pengendara sepeda, akan diadakan Pesta Rakyat mengenai bagaimana caranya melawan perubahan iklim. Tujuan diadakan acara ini adalah sebagai kegiatan untuk menarik minat masyarakat. Reli sepeda ini akan diadakan tanggal 11 November sampai akhir November,’’ ujar Rachmat.

Amerika Serikat yang tadinya akan membuat jalur alternatif membuat konferensi serupa dan dijadwalkan sebelum Desember, akhirnya urung melakukannya. �Mereka akan ikut dalam Konferensi Bali, ikut dalam sidang utamanya maupun usahanya untuk menggagas kesepakatan dunia. Jadi ini adalah satu kemenangan besar bagi Indonesia,’’ Rachmat Witoelar menjelaskan. �Sebenarnya Amerika tidak mau ikut konferensi ini karena mereka tidak mau rugi. Padahal Amerika dan Australia menyumbang 40 persen dari ‘dosa-dosa’ emisi dunia ini. Mereka tidak mau ikut karena tidak mau disuruh nyumbang. Tapi karena tekanan-tekanan keras dari negara-negara termasuk Indonesia dan kehadiran Presiden SBY pada Sidang Umum PBB yang lalu membuat mereka berpikir ulang untuk ikut,� ia menambahkan.

“Pada dasarnya Amerika harus ikut dan harus menyumbang sesuai dengan kemampuan. Karena Kyoto Protocol syaratnya demi keadilan adalah semua negara menyumbang sesuai dengan kemampuannya,� kata Rachmat. Konferensi Bali akan diikuti 189 negara dengan sekitar 10 ribu utusan. Jelas event ini akan menjadi perhatian dunia. Wartawan dari berbagai negara yang sudah mendaftar untuk meliput konferensi ini berjumlah 2.500 orang. Nusa Dua, Bali, akan menjadi daerah PBB selama 15 hari, mulai tanggal 1-15 Desember 2007.

Sementara itu, Andi Mallarangeng menjelaskan, Presiden SBY terus memberikan pesan agar penyelenggaraan konferensi ini dilakukan sebaik-baiknya. “Karena kita akan menjadi tuan rumah konferensi besar dunia, maka hal ini dipersiapkan sebaik-baiknya sehingga kita mengambil manfaat, bukan saja dalam konteks konferensi perubahan iklimnya, tetapi juga pariwisata dan perekonomi di Indonesia. Semua acara sampaian maupun kegiatan kebudayaan yang berkaitan dengan kepariwisataan di Bali harus dikelola dengan sebaik-baiknya,� jelas Andi. “Tentu saja selain berkonferensi, para delegasi yang datang juga akan menikmati berbagai macam kekhasan, keunikan, dan keindahan budaya dan alam di Bali,� tambahnya.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/10/08/2304.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0