Resmikan Sejumlah Proyek Besar di Papua, Presiden Jokowi Optimis Harga Barang Akan Jauh Lebih Murah
Presiden Jokowi dalam
kunjungan kerjanya juga mencanangkan Merauke sebagai lumbung padi
nasional, Minggu (10/5) pagi. “Saya beri target 1,2 juta harus
diselesaikan dalam waktu 3 tahun. Kalau 1,2 Juta x 7 ton kira-kira 8
juta sekali panen. Kemudian 3 kali panen sudah 24 juta. 30 persen dari
seluruh produksi nasional kalau 1,2. Nanti lanjut 4,6 akan menjadi
lumbung padinya dunia karena produksinya sama seperti produksi padi di
seluruh tanah air,†ujar Presiden Jokowi.
Malam harinya, Presiden Jokowi yang juga didampingi Ibu Negara Iriana memukul tifa tanda dimulainya pembangunan dan peresmian Sistem Jaringan Tulang Punggung Pita Lebar Serat Optik Sulawesi-Maluku-Papua Cable System (SMPCS), di kantor PT. Telkom Manokwari, Papua.
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang juga mendampingi Presiden Jokowi, dalam laporannya menyebutkan, SMPCS merupakan pembangunan jaringan serat optik yang menjangkau 8 Provinsi dan 34 Kabupaten di Kawasan Timur Indonesia. Propinsi yang dijangkau meliputi Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan Papua.
Infrastruktur dengan panjang total 8.722 kilometer itu menghubungkan Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia. Untuk merealisasikannya, PT. Telkom harus mengeluarkan investasi sebesar Rp 3,6 triliun, untuk membangun infrastruktur yang terdiri dari dua paket yaitu paket 1 sepanjang 5.617 km dan paket 2 sepanjang 3.155 km.
Presiden Jokowi mengemukakan tulang punggung serat optik yang sekarang ini sudah tersambungkan sampai di Papua Barat, di tanah Papua. Dengan demikian, kini di Indonesia Bagian Barat, di Indonesia Bagian Tengah, di Indonesia Bagian Timur, yang namanya wifi, yang namanya indihome, semuanya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat tanpa kecuali.
Presiden Jokowi juga menyebutkan, dengan SMPCS, nantinya bisa membangun e-budgeting, e-purchasing, dan cash management system untuk keuangan di seluruh tanah air dengan pengendalian yang jelas, dengan manajemen kontrol yang jelas.
Malam harinya, Presiden Jokowi yang juga didampingi Ibu Negara Iriana memukul tifa tanda dimulainya pembangunan dan peresmian Sistem Jaringan Tulang Punggung Pita Lebar Serat Optik Sulawesi-Maluku-Papua Cable System (SMPCS), di kantor PT. Telkom Manokwari, Papua.
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang juga mendampingi Presiden Jokowi, dalam laporannya menyebutkan, SMPCS merupakan pembangunan jaringan serat optik yang menjangkau 8 Provinsi dan 34 Kabupaten di Kawasan Timur Indonesia. Propinsi yang dijangkau meliputi Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan Papua.
Infrastruktur dengan panjang total 8.722 kilometer itu menghubungkan Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia. Untuk merealisasikannya, PT. Telkom harus mengeluarkan investasi sebesar Rp 3,6 triliun, untuk membangun infrastruktur yang terdiri dari dua paket yaitu paket 1 sepanjang 5.617 km dan paket 2 sepanjang 3.155 km.
Presiden Jokowi mengemukakan tulang punggung serat optik yang sekarang ini sudah tersambungkan sampai di Papua Barat, di tanah Papua. Dengan demikian, kini di Indonesia Bagian Barat, di Indonesia Bagian Tengah, di Indonesia Bagian Timur, yang namanya wifi, yang namanya indihome, semuanya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat tanpa kecuali.
Presiden Jokowi juga menyebutkan, dengan SMPCS, nantinya bisa membangun e-budgeting, e-purchasing, dan cash management system untuk keuangan di seluruh tanah air dengan pengendalian yang jelas, dengan manajemen kontrol yang jelas.
“Saya kira ini adalah sebuah ujian besar yang terselesaikan dan masyarakat akan bisa menikmati internet dimanapun di tanah Papua ini secara enak, dan kondisinya sama seperti di seluruh tanah air,†terang Presiden Jokowi.
Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan anggaran yang totalnya Rp 4 triliun lebih untuk pembangunan infrastruktur di Papua Barat. “Itu untuk jalan, untuk jembatan, untuk pemukiman, untuk perumahan,†papar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi meyakini, jika gabungan antara yang fiber (SMPCS) dengan pembangunan infrastruktur itu bisa terselesaikan, maka distribusi logistik yang namanya transportasi semakin murah, dan diharapkan akan berimbas pada harga harga barang yang akan jatuh lebih murah di Papua Barat, di tanah Papua.
“Sekarang perbedaan antara barat, tengah dan timur masih kelihatan. Tetapi kalau infrastruktur ini nanti selesai, saya meyakini bahwa harga baik di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku dan di Papua Barat, di Papua semuanya akan kurang lebih akan sama. Gapnya tidak begitu besar,seperti yang kita lihat sekarang ini,†kata Presiden Jokowi.
Tampak hadir dalam acara tersebut Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. (Humas Setkab-Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?