RI dan Republik Arab Mesir Menyoroti Stabilitas di Timur Tengah

 
bagikan berita ke :

Kamis, 23 April 2015
Di baca 1707 kali

Sejumlah isu tersebut antara lain, perlunya penguatan kerja sama Indonesia dengan Mesir sebagai dua negara dengan mayoritas penduduk muslim guna menunjukkan politik Islam moderat. 

RI dan Republik Arab Mesir sama-sama menilai stabilitas di Timur Tengah ditentukan oleh dua faktor, yaitu perlunya ditemukan solusi damai untuk mengatasi masalah instabilitas di Timur Tengah dan perlu ada aksi bersama untuk memberantas organisasi terorisme yang saat ini sudah berada di level negara. 

Terkait aspek pertahanan, RI dan Republik Arab Mesir akan meningkatkan dialog pertahanan antar kedua negara. Bahkan RI menawarkan beberapa produk industri strategis pertahanan untuk Mesir.      
  
Di bidang ekonomi, RI dan Republik Arab Mesir sama-sama akan memberikan perhatian khusus untuk penguatan usaha kecil menengah di kedua negara. Tidak hanya itu, Perdana Menteri Republik Arab Mesir, Ibrahim Mahlab, menyempatkan bertanya kepada Presiden Jokowi terkait pengalihan subsidi BBM. 

Presiden Jokowi kemudian menjelaskan alasan dan mekanisme pengalihan tersebut guna mendukung pengembangan sektor produktif, pembangunan infrastruktur, bantuan pendidikan, serta kesehatan bagi rakyat banyak. 

Pertemuan Bilateral dengan Swaziland dan Bangladesh  
Sebelum pertemuan bilateral dengan Republik Arab Mesir, Presiden Jokowi telah bertemu dengan dua pimpinan negara-negara sahabat secara berturut-turut, yaitu Raja Swaziland, Mswati III, dan Perdana Menteri Republik Rakyat Bangladesh, Sheikh Hasina.        

Pertemuan bilateral RI dengan Swaziland fokus kepada peningkatan kerja sama investasi perdagangan terutama untuk investasi RI di bidang pertambangan di negara Swaziland. Raja Swaziland juga mengundang RI untuk berkunjung dan mempelajari kemungkinan investasi di bidang tambang di negaranya.   

Sedangkan, pertemuan bilateral RI dengan Republik Rakyat Bangladesh menghasilkan kesepakatan untuk membentuk Bilateral Joint Committee guna meningkatkan investasi dan perdagangan kedua negara. (humas kemensetneg)      

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0