Roadshow Seminar Nasional “Seratus Tahun Kebangkitan Nasional”

 
bagikan berita ke :

Rabu, 23 Juli 2008
Di baca 869 kali

Pemerintah Tekankan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan

Sekretariat Negara bekerja sama dengan Universitas Soedirman, Purwokerto, menyelenggarakan seminar nasional masih dalam rangkaian road show peringatan Seratus Tahun Kebangkitan Nasional di kampus Universitas Soedirman, Puwokerto, Selasa (8/7). Seminar sehari tersebut menghadirkan tiga pembicara, yaitu, Direktur Eksekutif PETANI Center, Entang Sastraatmadja, Guru Besar Universitas Lampung, Bustanul Arifin, dan Bupati Banyumas, Mardjoko.

Seminar yang mengangkat tema “Seratus Tahun Kebangkitan Nasional Sebagai Momentum Untuk Mewujudkan Indonesia Yang Aman, Damai, Adil, Demokrasi, dan Sejahtera Berdasarkan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang Kukuh” dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah Purwokerto dan mahasiswa. Sejumlah pejabat Sekretariat Negara juga tampak menghadiri seminar ini, antara lain, para Staf Ahli Mensesneg, Zulfian Lubis dan Sudiarto, Kepala Biro Tata Usaha, Sugiri, dan Kepala Biro Organisasi dan Humas, Djadjuk Natsir.

Tema yang diangkat dalam seminar mengandung empat tantangan penting, yaitu globalisasi, kearifan lokal, nasionalisme, dan pendidikan. Dalam era globalisasi saat ini, Pemerintah Indonesia terus berusaha keras untuk mewujudkan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari anggaran belanja negara dalam rangka membangun tatanan masyarakat yang terdidik, cerdas, dan berkualitas. Pemerintah akan tetap mengutamakan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengarusutamakan kearifan lokal. Selain pendidikan, Pemerintah juga akan terus menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.

Bustanul Arifin, dalam presentasinya, menekankan bahwa perumus kebijakan perlu untuk bersikap realistis dalam mengantisipasi perubahan harga-harga komoditas dunia. ”Kenaikan harga minyak mentah dunia perlu direspons dengan kebijakan anggaran yang memadai, bukan memberikan tambahan beban kepada kelompok berpenghasilan rendah,” papar Senior Economist INDEF, Jakarta. Menurutnya, rencana peningkatan kenaikan harga BBM dalam negeri secara bertahap 1 sampai dengan 2 persen per bulan perlu dipertimbangkan dan disertai dengan strategi pengamanan fiskal yang baik.

Bustanul yang juga aktif sebagai Senior Fellow InterCAFE-IPB, Bogor, ini mengajukan beberapa rekomendasi kebijakan yang bisa ditingkatkan oleh Pemerintah, antara lain, memprioritaskan produksi minyak mentah domestik, peningkatan produksi pangan dan fokus kepada empat komoditas pangan strategis, yaitu beras, jagung, kedelai, dan gula, yang saat ini sedang diperjuangkan Indonesia dalam Kelompok G-33 di WTO. Untuk jangka panjang, Indonesia perlu mengembangkan dan meningkatkan aspek R&D guna menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Masih berkaitan dengan perekonomian Indonesia, Entang Sastraatmadja menyoroti kehidupan petani yang dinilai memprihatinkan. Entang mengungkapkan, di negeri agraris ini, petani malah dicitrakan sebagai warga negara yang terpinggirkan dan selalu terjerat dalam lingkaran setan kemiskinan. ”Padahal Indonesia dulunya dikenal sebagai negara pengimpor beras terbesar di dunia. Namun tahun 1984, berkat para petani, Indonesia berhasil mewujudkan swasembada beras. Sudah semestinya negara dan bangsa Indonesia berterima kasih kepada kaum tani. Jangan sampai petani merasa termarjinalkan dalam panggung pembangunan,” ujar Entang.

Direktur Eksekutif PETANI CENTER ini memaparkan perlunya revitalisasi dilakukan dalam pembangunan pertanian. Hal yang mendapat prioritas utama adalah sejauh mana kebijakan beras yang dikembangkan Pemerintah dapat berpihak kepada petani. Kebutuhan ini mulai terjawab saat SBY menghadirkan revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan. ”Ini artinya Pemerintah memiliki kesungguhan hati untuk membangun pertanian sebagai salah satu pilar kekuatan ekonomi bangsa,” ungkapnya. (REDAKSI)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0