SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI GURU NASIONAL 2008, 2 DESEMBER 2008
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
 PUNCAK PERINGATAN HARI GURU NASIONAL 2008
DAN HUT PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KE-63
DI STADION TENIS (INDOOR) GELORA BUNG KARNO
SENAYAN, JAKARTA
PADA TANGGAL 2 DESEMBER 2008
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Yang saya hormati Saudara Ketua MPR RI dan para pimpinan lembaga-lembaga negara, Saudara Menteri Pendidikan Nasional, dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Saudara Wakil Gubernur DKI Jakarta, para Gubernur, Bupati, dan Walikota,
Saudara Ketua Umum PB PGRI, para Sesepuh pendidikan, Sesepuh PGRI, para Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia,
Yang saya hormati para pimpinan organisasi-organisasi internasional, para pengurus PGRI, para guru yang saya cintai dan saya banggakan, para siswa dan hadirin sekalian yang saya muliakan.
Marilah sekali lagi, pada kesempatan yang membahagiakan dan, insya Allah, penuh berkah ini, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas perkenan rahmat dan ridho-Nya kepada kita masih diberi kesempatan, kekuatan, dan kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta.
Kita juga patut bersyukur kehadirat Allah Subhaanahu Wata’ala, karena hari ini kita dapat bersama-sama menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2008 dan Hari Ulang Tahun PGRI yang ke-63. Oleh karena itu, atas nama negara dan pemerintah dan selaku pribadi saya mengucapkan selamat kepada para guru dan jajaran PGRI. Mari kita sambut masa depan pendidikan dan masa depan guru yang lebih cerah.
Hadirin yang saya hormati,
Kita mengetahui, bahwa masa depan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusianya. Jika manusianya tangguh, bangsa itu akan unggul. Untuk menjadi manusia dan bangsa yang tangguh dan unggul, kita tahu, pendidikan harus maju dan berkualitas, dan di atas segalanya, pendidikan akan maju dan berkualitas jika guru-gurunya bermartabat, profesional dan sejahtera. Itulah yang menjadi orientasi dan arah pembangunan pendidikan serta peningkatan kemampuan dan kesejahteraan guru.
Saudara-saudara,
Tahun ini kita memperingati satu abad Kebangkitan Nasional. Dalam berbagai kesempatan, saya ingatkan kembali apa yang telah saya sampaikan pada peringatan seratus tahun kebangkitan bangsa itu pada tanggal 20 Mei yang lalu, yaitu: Indonesia, insya Allah, akan menjadi bangsa yang maju dan sejahtera di abad 21 ini. Ada tiga syarat fundamental yang selalu saya ingatkan agar kita menjadi negara dan bangsa yang maju. Pertama kita harus memiliki kemandirian yang makin tinggi, daya saing yang makin tinggi pula, dan peradaban bangsa yang mulia. Dengan tiga syarat dasar itu, ditambah dengan persatuan, kebersamaan, serta kerja keras kita semua maka cita-cita luhur untuk menjadi bangsa yang maju, bermartabat, dan sejahtera di abad 21 ini akan dapat kita wujudkan. Nah, untuk mencapai semuanya itu, tiga syarat dasar tadi menjadi bangsa yang bersatu, melangkah bersama, dan bekerja keras, maka peran pendidikan, sekali lagi dan peran para guru adalah sangat mutlak. Ambillah tanggung jawab itu, ukirlah sejarah para guru untuk ikut andil dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang mulia tersebut.
Saudara-saudara,
Arah kebijakan dasar dan program aksi dalam pembinaan dan pengembangan guru sudah benar. Pemerintah sangat serius, sebagaimana disampaikan oleh Prof. Dr. Bambang Sudibyo, Mendiknas tadi, untuk meningkatkan kemampuan guru dan kesejahteraan guru pada bulan Desember tahun 2004 yang lalu di Jakarta, saya tetapkan guru sebagai profesi. Tahun berikutnya, tahun 2005, telah terbit Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Bulan Juli 2008, beberapa bulan yang lalu, terbit dua peraturan pemerintah sebagai penjabaran dari Undang-Undang itu yang sangat penting, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Wajib Belajar, dan minggu ini, alhamdulillah, dalam rangka penghormatan saya kepada para guru, telah kita keluarkan Peraturan Pemerintah tentang Guru. Diatur sejumlah tunjangan sebagai bagian dalam peningkatan kesejahteraan dalam PP tentang Guru itu. Mari kita jalankan, kita sukseskan semua amanah yang ada dalam Undang-Undang dan sejumlah Peraturan Pemerintah itu.
Hadirin yang saya muliakan,
Menyangkut anggaran pendidikan dan anggaran yang berkenaan dengan peningkatan kesejahteraan guru, kita pun patut bersyukur, sebagaimana tadi disampaikan oleh Saudara Dr. Sulistyo, Ketua Umum PGRI, bahwa mulai tahun depan, berarti mulai bulan depan, anggaran pendidikan kita sudah mencapai angka 20% dari APBN. Di dalamnya termasuk anggaran peningkatan kesejahteraan guru. Meskipun dewasa ini, dunia mengalami krisis keuangan dan resesi ekonomi, dan pasti berdampak pada perekonomian kita, berdampak kepada APBN kita, tetapi komitmen kita untuk mengalokasikan anggaran pendidikan 20% akan tetap dijalankan. Saudara mengetahui tidak semua sektor mendapatkan alokasi anggaran yang besar, sebagaimana untuk anggaran pendidikan. Oleh karena itu, saudara-saudara, mari kita gunakan 20% anggaran pendidikan itu dengan sebaik-baiknya, dalam arti tepat sasaran, efisien dan efektif, dan bebas dari penyimpangan. Mari kita gunakan pula, peningkatan anggaran pendidikan itu untuk benar-benar meningkatkan kemampuan atau kapabilitas dan profesionalitas dari para guru.
Hadirin yang saya hormati,
Komitmen pemerintah untuk terus mengangkat Pegawai Negeri Sipil baru dalam bentangan waktu lima tahun ini terus kita jalankan. Tahun 2005 yang lalu, Saudara masih ingat, saya menyatakan bahwa pemerintah memiliki program besar untuk mengangkat PNS-PNS kita dalam jumlah yang besar pula, termasuk mengangkat para guru bantu. Realisasinya, dari 901.607 orang atau hampir 1 juta sampai akhir 2008 ini, alhamdulillah, telah dapat kita angkat 738.042 orang, masih tersisa 163.565, insya Allah dan menjadi tugas pemerintah untuk menuntaskannya di tahun 2009 mendatang. Pemerintah ingin memberikan bukti bukan janji, dan satunya kata dalam perbuatan. Tentu saja ke depan akan ada calon-calon PNS yang baru dan tentu ada yang belum terdaftar tahun-tahun ini menjadi, tentunya amanah dan program pemerintah pada periode berikutnya lagi. Tetapi, kebijakannya sudah benar.
Saudara-saudara,
Dengan telah semakin ditingkatkannya anggaran pendidikan, kesejahteraan guru, profesionalitas guru, lantas apa kewajiban kita untuk bangsa dan negara, untuk rakyat? Harapan saya, untuk itu semua Saudara-saudara, kepada para guru yang saya cintai dan saya banggakan, laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, hasilkan lulusan pendidikan yang makin bermutu. Jaga martabat dan kode etik para guru, karena masyarakat luas akan menyorotinya. Saya menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada para guru yang berprestasi, para guru yang tidak terhitung jumlahnya, yang melampaui panggilan tugasnya, be under call of the duty. Hormat saya, karena mereka adalah pahlawan. Sebaliknya, saya meminta kepada para guru untuk berbenah, bagi yang belum memiliki profesionalitas dan kapabilitas yang kita harapkan. Saya yakin semuanya bisa. Saudara akan menonton film Laskar Pelangi, hari ini, betul ? Tadi ada Ibu Muslimah yang telah mendapatkan Satya Lencana Pendidikan. Saya sudah menonton Laskar Pelangi, saya sudah bertemu Ibu Muslimah yang asli, dengan Ibu Muslimah yang dibawakan Cut Mini, dan para pemain yang lain. Jadilah Ibu Muslimah-Ibu Muslimah yang lain! Guru yang penuh dedikasi, yang penuh inisiatif, yang bermental baja untuk meningkatkan prestasi siswa-siswanya.
Akhirnya, pada kesempatan yang baik ini saya akan memberikan arahan, pesan dan harapan sebagai berikut. Kepada Menteri Pendidikan Nasional, para Gubernur, para Bupati, dan para Walikota seluruh Indonesia, saya minta untuk terus meningkatkan mutu pendidikan. Gunakan anggaran dengan tepat, bebaskan atau ringankan beban biaya pendidikan bagi saudara-saudara kita yang masih miskin, melalui program BOS, program beasiswa dan lain-lain, bantu dan berikan dukungan kepada para guru. Saya juga meminta Mendiknas dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara untuk menuntaskan pengangkatan Guru Bantu menjadi PNS sesuai dengan jumlah yang ada pada tahun 2009 mendatang, koordinasikan dengan Menteri Keuangan.
Kepada PGRI di seluruh tanah air, saya mengajak untuk bersama-sama meningkatkan dunia pendidikan dan kualitas para guru kita. Perkuat kemitraan dengan jajaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, provinsi, kabupaten, dan kota. Untuk bersama-sama meningkatkan martabat dan kode etik guru, untuk bersama-sama meningkatkan perlindungan pada hak-hak guru, dan sekaligus pemenuhan kewajiban dan tanggungjawab guru, dan jangan lupa, profesionalitas dan kesejahteraan guru.
Kepada para penerima tanda penghargaan, utamanya para Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, dan Walikota yang telah menerima tanda penghargaan Satya Lencana Pendidikan bidang Pendidikan dan kepada Saudara-saudara tadi, para guru, para kepala sekolah, para pengawas sekolah yang telah menerima Satya Lencana Pendidikan, saya ucapkan selamat. Teruslah menjadi contoh dan teruslah berprestasi.
Demikian Saudara-saudara, akhirnya, sekali lagi saya ucapkan Dirgahayu kepada para guru dan Dirgahayu kepada PGRI.
Sekian.
Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.