Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pembukaan The 14th Jakarta Inacraft, Jakarta, 25 April 2012

 
bagikan berita ke :

Rabu, 25 April 2012
Di baca 1048 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

PERESMIAN PEMBUKAAN THE 14TH

JAKARTA INTERNATIONAL HANDICRAFT TRADE FAIR (INACRAFT)

PADA TANGGAL 25 APRIL 2012

DI JAKARTA CONVENTION CENTER

 


Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Salam Sejahtera untuk kita semua,

 

Para tamu undangan dan hadirin sekalian yang saya muliakan, utamanya Saudara-saudara, para perajin Indonesia yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Alhamdulillah kita dapat kembali menyelenggarakan Pameran Kerajinan Indonesia atau yang kita kenal dengan Inacraft pada tahun 2012 ini. Rasanya kita seperti berada di Pontianak atau berada di Kalimantan Barat, ada Tugu Khatulistiwa, ada Jembatan Kapuas, ada rumah adat di belakang kita, ada musik khas Kalimantan Barat dengan tarian, yang belum kita cicipi tinggal kuliner atau makanan Kalimantan Barat. Terima kasih Pak Gubernur.


Dan juga senang bisa bertemu kembali dengan para perajin Saudara-Saudara yang umumnya bergerak di usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah yang itu adalah pahlawan ekonomi kita. Hampir tiap tahun saya hadir dalam pembukaan Inacraft tahun 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010. Saya membuka dari Tampak Siring karena kami sedang bekerja di Bali, tahun lalu saya absen, Wakil Presiden yang membuka dan alhamdulillah tahun ini saya kembali bersama-sama Saudara untuk menyukseskan Inacraft tahun ini.


Saya bukan hanya datang, bukan hanya membuka dan memberikan sambutan tapi juga melihat dan alhamdulillah juga beli sebagian produk-produk Inacraft yang Saudara pamerkan, membeli ini sangat penting.


Saudara-saudara,


Rasanya sudah saya sampaikan semua, setiap kali saya memberikan sambutan pada acara seperti ini tentang A,B,C,D nya, Inacraft termasuk industri kreatif dan ekonomi kreatif. Rasanya pula sudah saya sampaikan apa, mengapa, dan bagaimana memajukan handicraft kita, memajukan industri dan ekonomi kreatif kita.

Tadi disampaikan oleh Pak Rudy Lengkong, Pimpinan ASEPHI dan juga oleh Menko Perekonomian tentang seluk beluk dari apa yang mesti kita lakukan untuk meningkatkan industri kreatif ini, termasuk perkembangan industri kreatif dalam perekonomian nasional kita. Oleh karena itu, saya tidak ingin mengulangi apa yang selama ini telah saya sampaikan. Yang jelas kita semua tahu,
we all know, bahwa ada sejumlah hal yang mesti kita kerjakan baik-baik, yang mesti kita kelola baik-baik dan yang mesti kita kerjasamakan baik-baik agar industri kreatif termasuk handicraft ini terus berkembang.


Paling tidak, saya ingin mengingatkan beberapa hal.

 

Pertama, bisnis handicraft dalam realitasnya terus meningkat, dan ini tentu merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi perekonomian kita.


Yang kedua, kualitas produk kita lihat makin baik dan ini harus mesti terus dijaga dan ditingkatkan.

Yang ketiga, urusan permodalan atau permodalan usaha. Itu juga harus mudah di akses dengan demikian usaha mikro, kecil, dan menengah juga terus bisa berkembang.


Yang keempat, manajemen usaha. Manajemen usaha Saudara. Itu juga harus dikelola dengan baik, harus berjalan dengan baik.

 

Yang kelima, promosi dan pemasaran juga harus dilaksanakan secara efektif.


Yang keenam, penjualan. Itu sangat penting dan harus sukses bukan hanya promosi saja tapi betul-betul barangnya terjual dan dibeli.


Yang ketujuh, branding termasuk paten dan hak kekayaan intelektual. Itu juga tidak boleh diabaikan karena untuk Saudara sendiri.


Yang kedelapan, produk kerajinan mesti tetap ramah lingkungan. Ini menjadi komitmen dan tekad kita.


Yang kesembilan, bimbingan dan pembinaan dari pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten, dan kota, Dekranas, utamanya Dekranasda, kemudian jajaran BUMN, lantas tentunya ASEPHI sendiri. Itu menjadi sangat penting.


Yang terakhir, yang kesepuluh, diperlukan kebijakan dan regulasi yang tepat. Dengan demikian, keseluruhan bisnis di bidang handicraft ini juga berkembang dengan baik.


Kita tahu semua ada sepuluh hal yang sangat penting untuk tidak kita abaikan dan harus kita kelola dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, karena kita sudah sama-sama tahu sepuluh hal tadi, maka marilah semuanya kita kerjakan, kita kelola, dan kita majukan lagi di tahun-tahun mendatang. Not only talk but to act, jadi kalau kita sudah tahu ada sepuluh hal yang penting, bukan hanya dibicarakan, dipidatokan, mari bersama-sama kita kerjakan dari pusat sampai daerah.

Saudara-saudara,


Saya ingin memberikan contoh yang sederhana dari sepuluh hal itu. Kalau yang pertama soal kontribusi industri kreatif atau kerajinan ini dalam perekonomian kita, Pak Hatta Rajasa sudah menjelaskan tadi, yang jelas kontribusi untuk ekspor dan pertumbuhan, itu makin meningkat, juga ikut mengembangkan sektor riil, juga ikut menciptakan lapangan pekerjaan, juga memberikan income atau penghasilan bagi yang terlibat dalam usaha ini.


Dari elemen ekonomi semuanya membawa manfaat, oleh karena itu, kalau pemerintah menjadikan industri kreatif, utamanya handicraft ini, sebagai prioritas tentu ini memiliki alasan yang tepat.


Kedua, kualitas produk. Kalau produk Saudara akan makin bersaing di pasar manapun baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri, jaga kualitasnya. Saya sendiri karena tiap tahun melihat, kualitasnya makin baik. Tetapi ingat bahwa negara lain pun, pihak lain pun juga meningkatkan kualitas produknya. Oleh karena itu, teruslah ditingkatkan kualitas itu. Dengan cara apa? Dengan pelatihan, membawa teknologi yang tepat, membandingkan dengan produk negara-negara lain, dan sebagainya.


Tiga, permodalan. Pemerintah telah memberikan fasilitas Kredit Usaha Rakyat, gunakan itu atau kredit yang konvensional, kredit yang lain juga saya sering mendengar BUMN dan swasta juga memberikan bantuan permodalan dalam kerangka Corporate Social Responsibility, jadi banyak cara untuk mendapatkan permodalan ini.


Yang keempat, manajemen usaha, agar manajemennya baik ya berlatih, dididik, kemudian dibimbing. Oleh karena itulah, BUMN, swasta, pemerintah daerah, ASEPHI, Dekranas juga ikut membimbing agar manajemen usaha ini, yang dijalankan oleh para perajin itu berjalan dengan baik.


Yang kelima promosi dan pameran, contohnya sekarang ini dan juga pameran-pameran di tempat yang lain, penyebaran informasi, media. Tadi pimpinan ASEPHI menjelaskan bagaimana kita bisa menyebarluaskan agar rakyat Indonesia dan dunia tahu hebatnya kelebihan atau keunggulan dari handicraft kita.


Lembaga Kepresidenan, kami juga ikut mempromosikan dan memasarkan. Kalau Bapak, Ibu, Saudara-saudara datang ke Istana Merdeka, Istana Negara, Istana Bogor dan Istana yang lain, pajangan-pajangan yang kami pajang, itu hampir semuanya sekarang berasal dari handicraft Indonesia. Setiap peringatan 17 Agustus ada souvenir, itu juga kami beli dari kerajinan yang Bapak, Ibu hasilkan. Kalau ada jamuan santap malam tamu-tamu negara, kami berikan souvenir hasil karya Bapak, Ibu. Kalau kami berkunjung ke luar negeri karena ada tradisi juga memberikan souvenir kepada tuan rumah itu juga kami gunakan handicraft karya Bapak, Ibu semuanya. Dengan demikian, saya dan teman-teman di jajaran Lembaga Kepresidenan juga ikut mempromosikan dan memasarkan produk-produk Bapak, Ibu semuanya.

Yang keenam, penjualan. Tembuslah pasar, pasar dalam negeri, pasar luar negeri. Kita bisa
insya Allah karena makin banyak yang sudah kita pasarkan, baik di dalam maupun di luar negeri. Yang penting tentu ikutlah membeli. Kalau nanti kita sempat lihat pameran belilah, paling tidak satu, syukur lebih dari satu. Kalau ada dua ribu di ruangan ini, membeli satu produk, produk yang harganya misalnya 200 dollar misalnya maka sudah 4 miliar itu. Kita sering mendengar "Aku Cinta Produk Indonesia", luar biasa, di mata saya nilainya 80. Tapi kalau "Aku Cinta Produk Indonesia dan Aku Beli Produk itu" 100 nilainya. Belilah, yang punya kemampuan belilah, karena kalau yang mampu beli, hasil pembelian kita membantu Saudara-saudara kita yang tidak mampu.


Yang ketujuh, branding, hak paten dan hak kekayaan intelektual. Saudara-saudara banyak yang suka produk Indonesia, maka jangan lupa mencantumkan itu buatan Indonesia, branding-nya. Dengan mengurus hak paten, mengurus HAKI, tidak perlu khawatir kalau produk Saudara dibajak atau tidak perlu khawatir ada sengketa masalah usaha ini.


Yang kedelapan ramah lingkungan. Jangan merusak lingkungan, ini tekad kita. Diawasi atau tidak diawasi oleh siapapun, mari kita bertekad menjaga lingkungan kita. Ada kerajinan ukiran kayu, pastikan itu kayu yang didapatkan tanpa merusak lingkungan dan itu bisa dilakukan seperti itu. Pewarna untuk batik, kelola limbahnya dengan baik sehingga tidak merusak lingkungan. Pendek kata, tidak perlu khawatir industri kerajinan ini akan merusak lingkungan manakala kita semua betul-betul peduli dan menjaganya dengan baik.


Yang kesembilan, bimbingan dan pembinaan. Saya minta betul pemerintah daerah, provinsi, kabupaten, dan kota jangan pasif tapi aktif dan kreatif. Demikian juga Dekranasda, demikian juga ASEPHI, BUMN dan lain-lain. Karena mereka memerlukan bimbingan dan pembinaan.


Yang terakhir, soal kebijakan dan regulasi, yang mengeluarkan tentu pemerintah, pemerintah pusat. Saya pesan saja kepada Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Koperasi Usaha Kecil dan  Menengah, Menteri BUMN, bikinlah policy dan regulasi yang klop, yang cocok, dengan demikian akan makin tumbuh. Demikian juga pemerintah daerah jangan dipersulit, permudahlah setiap urusan. Dengan demikian semuanya akan tumbuh dengan baik.


Saudara-saudara,


Itulah yang saya ingatkan. Kita sudah tahu ada sepuluh hal, dan tentunya karena sudah tahu, tinggal kita menjalankan sehingga kesimpulannya Saudara-saudara, kita tahu sekali lagi apa saja yang mesti kita lakukan untuk memajukan handicraft dan industri kreatif kita. Kemudian selama ini kita telah bekerja dan berupaya hasilnya pun nyata tetapi karena kita ingin lebih sukses lagi. Kalau sekarang angkanya sudah menembus 800 juta itu sekitar 7,5 triliun. Kita ingin tahun ini, tahun depan, tahun depannya lagi menuju 2015 harapan kita sudah menembus US$ 1,5 miliar.


Sangat mungkin industri kreatif kita, handicraft kita, itu memiliki nilai US$ 123 miliar pada saatnya nanti, puluhan triliun bisa kita dapatkan dari industri ini. Oleh karena itu jangan tanggung-tanggung, jangan ragu-ragu, mari kita punya tujuan dan sasaran yang besar dan kita perjuangkan bersama dengan demikian kemashalatannya akan benar-benar dirasakan oleh semua.


Dengan pesan, harapan dan ajakan itu akhirnya, dengan telebih dahulu memohon ridho Allah SWT dan dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Pameran Inacraft tahun 2012 dengan resmi saya nyatakan dibuka.

 

Sekian.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI