Sambutan Presiden RI pada Pertemuan dengan Para Tokoh dan Pemuka Agama, 17 Januari 2011

 
bagikan berita ke :

Senin, 17 Januari 2011
Di baca 1111 kali

 

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PERTEMUAN DENGAN PARA TOKOH DAN PEMUKA AGAMA

DI ISTANA NEGARA, JAKARTA

TANGGAL 17 JANUARI 2011

 

 

Bismillahirrahmaanirraahiim,

 

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,


Salam sejahtera untuk kita semua,


Yang saya hormati, Saudara Wakil Presiden serta para Menteri dan Anggota Kabinet Indonesia Bersatu II,

 

Yang saya cintai, para Tokoh dan Pemuka Agama yang sering bertemu dalam forum lintas agama,

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Pada malam yang baik dan semoga senantiasa penuh berkah ini, saya mengajak hadirin sekalian untuk terlebih dahulu memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhaanahu Wa Ta'aala, karena kepada kita semua masih diberikan kesempatan, kekuatan, dan insya Allah kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta. Kita juga bersyukur malam hari ini dapat bersilaturrahim, bertatap muka, dan berdialog di Istana Negara ini.

 

Prakarsa pertemuan malam hari ini, dimulai dari sms yang saya terima dari Pak Din Syamsudin, beliau menginginkan satu dialog dan pertemuan dari hati ke hati, saya terima pada tanggal 14 Januari, ketika saya berada di Surabaya. Sms beliau saya sambut dengan positif. Dan hari berikutnya lagi setiba saya di Jakarta, saya balas, dan saya justru ingin mengundang atas permintaan Pak Din itu untuk bisa berdialog dan bertatap muka. Dan alhamdulillah malam hari ini dapat kita wujudkan. Dan sesungguhnya saya juga ingin untuk dapat berkomunikasi secara langsung.

 

Jadi ketika saya sedang memikirkan timing yang paling baik untuk bisa kembali berkomunikasi antara saya dengan jajaran pemerintah dengan para pemuka agama, maka tepat apa yang disampaikan oleh Pak Din Syamsudin, waktu itu, dan  kemudian nampaknya ini jalan Allah Subhaanahu Wa Ta'aala, malam hari ini kita bisa kembali bertemu, bertatap muka, dan nanti berdialog.

 

Para Pemuka Agama yang saya muliakan,

 

Kita semua tahu bahwa dialog dan komunikasi sangat penting, bahkan salah satu manfaat dari dialog dan komunkasi adalah untuk mengurangi mispersepsi. Oleh karena itu, saya beryukur dan berterima kasih atas kehadiran para tokoh lintas agama pada malam hari ini. Dan semoga budaya saling mendengar di antara kita makin tumbuh dengan baik, karena ada kalanya kita berbicara dan adakalanya kita mendengar.

 

Orang bijak mengatakan bahwa mendengar itu juga menyempurnakan kepribadian. Oleh karena itu, saya sungguh gembira bahwa malam hari ini kita mulai untuk mengukuhkan dan mengembangkan budaya yang baik, saling mendengar, saling memberi, dan saling berbagi. Meskipun di banyak kesempatan, baik secara perseorangan maupun dalam hubungan kelompok, sekali-sekali kita juga bertatap muka dan bersilaturrahim, namun, ada keperluan, nampaknya, untuk kita bisa lebih meningkatkan intensitas dialog dan komunikasi kita.

 

Saya sungguh berharap, Bapak, Ibu, dan hadirin sekalian, pertemuan malam hari ini, di samping membawa berkah juga mendatangkan manfaat dalam upaya memajukan kehidupan bangsa. Dan marilah pertemuan malam hari ini kita jadikan sebagai pertemuan sesama anak bangsa yang sama-sama bertanggung jawab terhadap masa depan negeri ini. Dan, mari kita laksanakan silaturrahim ini dalam suasana yang konstruktif, saling menerima, dan saling memberi, caring and sharing.

 

Komitmen kita sama, kita ingin bangsa kita makin maju dan makin sejahtera dan itulah sebabnya kita semua terus membangun diri, mulai dari Presiden pertama kita, Bung Karno, Presiden Kedua kita, Pak Harto, Presiden Ketiga kita, Pak Habibi, Presiden Keempat kita, Gus Dur, Presiden Kelima kita, Ibu Megawati, saya, dan tentu pengganti-pengganti saya nanti, terus bersama-sama seluruh rakyat Indonesia membangun untuk bisa memajukan kehidupan rakyat yang sama-sama kita cintai. Kita sama-sama berpartisipasi dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa itu, sesuai peran, profesi, dan posisi kita masing-masing.

 

Di banyak kesempatan, saya sering mengingatkan hadirin, syarat agar Indonesia menjadi negara maju di Abad ke-21 ini adalah tiada lain persatuan dan kerja keras. Kolaborasi nasional kita, kolaborasi bangsa Indonesia. Para Tokoh Agama, saya pahami mengemban misi untuk membimbing umat masing-masing, seraya terus memberi dan menjadi contoh untuk memberikan yang terbaik kepada bangsa dan negara. Dan saya memahami peran itu telah Bapak, Ibu laksanakan. Sementara saya, beserta Wakil Presiden dan pemerintah yang saya pimpin, sesuai mandat yang diberikan oleh rakyat, bekerja sekuat tenaga untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan umum maupun tugas-tugas pembangunan.

 

Dalam konteks itu semua, kita mengetahui, bahwa tidak pernah ada jalan yang mudah untuk mencapai tujuan yang besar dan mulia, tetapi kita tetap gigih berikhtiar untuk memajukan bangsa dan negara kita.

 

Itulah pengantar yang ingin saya kedepankan pada forum yang baik ini. Dan sebagai tuan rumah, saya ingin mengudang dan memberikan kesempatan terlebih dahulu, kepada para tokoh lintas agama. Saya mengundang, pertama-tama, Bapak Din Syamsudin untuk menyampaikan sambutannya dan saya buka kemudian kepada Bapak, Ibu, Tokoh agama yang lain juga untuk menyampaikan pandangan-pandangannya.

 

Dan, setelah itu dalam situasi yang insya Allah penuh dengan semangat untuk saling berbagi, nanti saya dan rekan-rekan juga ingin merespon, dan pada akhir pertemuan ini saya mengundang kembali pers, rekan-rekan wartawan untuk saya sampaikan hasil dari pertemuan malam hari ini dengan harapan semoga umat yang dibelakang para tokoh agama dan rakyat Indonesia yang mengikuti acara ini juga tenteram karena melihat terjalin komunikasi, meskipun barangkali kritis, tetapi penuh tanggung jawab di antara para pemuka lintas agama dengan kami pemerintah yang sedang mengemban tugas.

 

Demikian, saya akhiri pengantar ini dan setelah break sebentar nanti saya beri kesempatan kepada Pak Din Syamsudin untuk menyampaikan terlebih dahulu sambutan beliau.

 

Sekian,

 

Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh