SBY Bicara tentang Retreat, Persoalan Harus Dicari Pemecahannya, Harus Konklusif

 
bagikan berita ke :

Selasa, 20 April 2010
Di baca 802 kali


SBY bercerita, ketika meninjau kelompok kerja untuk program prorakyat yang tengah berdiskusi tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR), SBY menyaksikan sendiri diskusi yang berlangsung seru itu. “Ada yang mengatakan bunganya terlalu tinggi, ada yang mengatakan sudah pas, kalau terlalu rendah nanti banknya menjadi rugi, ada masalah perbankan lagi, dan sebagainya,” kata SBY.

Setelah itu SBY mengundang 3 direktur utama bank BUMN, yang sebenarnya saat itu sedang mengikuti sesi ekonomi. Presiden meminta mereka untuk memberi pendapat tentang persoalan bunga KUR tersebut. "Ada masalah yang harus dipecahkan. Yang jelas ada tujuan yang bagus untuk mengurangi kemiskinan dengan cara, antara lain, meningkatkan pendapatan rumah tangga-rumah tangga dan itu bisa dicapai dengan mengembangkan usaha mikro dan usaha kecil dengan scheme kredit yang jaminannya ditanggung oleh pemerintah, yaitu Kredit Usaha Rakyat. Persoalan ada, harus dipecahkan,” Presiden menjelaskan.

“Yang harus ikut memecahkan adalah orang yang paling bertanggung jawab, para pelakunya. Ini gunanya retreat, masing-masing topik itu bisa konklusif pembahasannya, sehingga saya berharap dibandingkan dengan konferensi atau rapat-rapat yang konvensional, ada kelebihan-kelebihan pembahasan dalam kelompok kecil, sepanjang pemangku kepentingan ada di situ semua,” Presiden menjelaskan.

Presiden kemudian mengatakan bahwa pemerintah terus menyempurnakan kebijakan, regulasi, dan program-program yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. (arc)

Sumber:
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/04/20/5343.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0