"Saya minta doa restunya. Berikan dukungan kepada kami semua untuk bekerja," ujar Presiden.
Sementara terkait dengan adanya isu reshuffle kabinet, Presiden mengatakan belum dapat memastikan hal itu. "Saya belum bisa mengatakan sekarang ini apakah akan ada reshuffle atau tidak, karena saya mengikuti proses yang semestinya," SBY menjelaskan. "Reshuffle itu mesti punya alasan, berangkat dari tujuan mengapa reshuffle dilakukan dan bukan sekadar bongkar pasang kabinet," Presiden menambahkan.
Prestasi dan kinerja para menteri, lanjut Presiden SBY, dinilai atas dasar kriteria. Saat ini, Presiden dibantu Wakil Presiden Boediono sedang melakukan evaluasi menyeluruh agar benar-benar obyektif. "Evaluasi ini berangkat dari kontrak kinerja, yakni apa yang disanggupi oleh para menteri untuk dilakukan selama satu tahun ini atau selama masa Kabinet Indonesia Bersatu jilid II," kata SBY.
Kepala Negara juga menegaskan setelah evaluasi selesai, jika pun ada menteri yang masih berada di bawah standar tetapi masih dapat diperbaiki, maka akan diminta untuk terus melakukan perbaikan. "Kecuali, jika ada kinerja menteri yang jauh dari standar, sehingga tentu sulit untuk tetap mengemban tugas," Presiden SBY menandaskan. (yun)
Sumber:
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/10/20/5986.html