SBY: Iklim Takut Korupsi Makin Menguat, Tapi Masih Ada yang Curi-curi

 
bagikan berita ke :

Rabu, 01 Desember 2010
Di baca 671 kali

"Pertama, mari kita berceemin dengan pertama-tama mengetahui seperti apa Indonesia itu dilihat oleh dunia tentang korupsi ini," ujar Presiden SBY. Presiden kemudian membacakan sebuah artikel di majalah Foreign Exchange edisi Desember ini. Disebutkan, Indonesia sebagai salah satu kekuatan di Asia yang patut diperhatikan, namun korupsi dinilai sebagai salah satu penghalang besar bagi Indonesia.

Kedua, apa yang kita rasakan dan lihat sendiri tentang korupsi di negeri kita. Kalau dilakukan survei, ujar Presiden SBY, iklim takut korupsi makin menguat, makin terbangun. "Meskipun saya harus jujur mengatakan belum kuat benar, masih ada yang curi-curi, masih ada yang siapa tahu tidak ketahuan. Tapi kita rasakan bahwa tidak semerdeka dulu di dalam melakukan korupsi," SBY menambahkan.

Presiden SBY menyesalkan adanya pejabat yang korupsi, padahal mereka sebenarnya punya prestasi di dalam bidang kerjanya. "Tapi saya harus bersikap adil, hukum harus kita tegakkan," Presiden menegaskan.

Perspektif ketiga, bagaimana mengefektifkan dan membuat pemberantasan dan pencegahan korupsi menjadi lebih baik lagi. Dalam hal ini kita harus memastikan sistem regulasi dan pengawasan makin efektif. Misalnya, pengawasan di lembaga yang mengelola anggaran yang besar, khususnya dalam hal pengadaan. Kemudian mencegah dan memberantas korupsi di lingkungan penegak hukum. "Kalau ingin menyapu lantai yang kotor, mari kita pastikan sapu kita bersih terlebih dahulu," SBY menjelaskan. Kepala Negara juga meminta semua pihak memberi perhatian terhadap korupsi dan penyimpangan dalam pelayanan publik.

Presiden menyambut baik metode whistle blower. Presiden mengingatkan agar laporan yang diterima dalam mekanisme whistle blower tidak ditelan begitu saja, harus dipastikan kebenarannya. "Tentu harus memegang prinsip praduga tidak bersalah dan menegakkan supremasi hukum," Presiden menegaskan. (arc)

 

 

Sumber:
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/12/01/6192.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0