Ketujuh proyek yang diresmikan tersebut terdiri dari empat proyek Pertamina dan tiga proyek milik BP Migas. Total nilai investasi ketujuh proyek ini sekitar 1,364 miliar dolar AS. Empat proyek Pertamina itu adalah proyek pengembangan lapangan migas Pertamina Subang, pengembangan lapangan migas pondok tengah, pembangunan terminal transit utama Balongan, dan pembangunan Depot BBM Cikampek. Sedangkan tiga proyek BP Migas adalah pengembangan lapangan gas Conoco Philips Subang II, lapangan gas Tunu Phase X-Total E&P Indonesie dan lapangan Tambora Phase II-Total E&P.
Adapun ke-34 proyek yang penandatanganan kontraknya disaksikan Presiden SBY terdiri dari semibilan kontrak kerjasama senilai 411 juta dolar AS, tujuh kontrak penjualan gas senilai 1,614 dolar AS, dan empat amandemen kontrak pertambangan senilai 235 juta dolar AS. Kemudian lima kontrak pengadaan pembangkit listrik tenaga uap 10 ribu Megawatt senilai 3,022 miliar dolar AS, 14 kontrak jual beli listrik senilai 1,096 miliar dolar AS, dan dua proyek pinjaman senilai 44 juta dolar AS.
Presiden SBY menekan tombol dan menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian ketujuh proyek di sektor energi dan sumberdaya mineral tersebut. Presiden juga secara simbolis menyerahkan bantuan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebesar Rp 9,616 miliar dari PT.Pertamina Persero, PT. PLN Persero dan PT. PGN TBK. Dalam kesempatan yang sama Menteri ESDM Purnomo Yusgihantoro juga menyerahkan 72 titik sumur bor untuk 19 provinsi dengan nilai Rp 43,8 miliar dan 33 ribu solar on system untuk 30 provinsi dengan nilai Rp 253 miliar.
Dalam sambutannya Presiden SBY mengingatkan seluruh jajaran untuk menyusun kebijakan yang kondusif dan menarik agar investor mau menanamkan investasi di sektor energi. “Di era otonomi sekarang ini, partisipasi dan dukungan pemerintah daerah serta masyarakat sebagai pihak yang bersentuhan langsung dengan pembangunan dapat membantu kondisi yang aman, nyaman, dan menarik bagi penanaman modal. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemda diharapkan selaras dengan kebijakan pemerintah pusat dalam menciptakan kondisi yang saya kemukakan tadi,� kata Presiden.
Hadir dalam acara tersebut, antara lain, Menko Perekonomian Boediono, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Meneg BUMN Sugiharto, Seskab Sudi Silalahi, Kepala BKPM M.Luthfi, Direktur Pertamina Ari H.Soemarno, Direktur PLN Eddie Wiyono, serta dua Jubir Presiden Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal.
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/03/21/1659.html