Sebagai Calon Pemimpin Bangsa, Pamong Praja Muda Harus Terus Kembangkan Kemampuan dan Kapasitasnya

 
bagikan berita ke :

Selasa, 03 Agustus 2021
Di baca 597 kali

Jakarta, wapresri.go.id – Pamong praja muda lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) adalah calon pemimpin pemerintahan Indonesia masa depan. Namun, tantangan dan tuntutan zaman terus berubah, terlebih pada masa pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19). Oleh karena itu, para pamong praja muda dituntut untuk senantiasa mengembangkan kemampuan dan kapasitas dirinya.

 

“Terus tingkatkan kemampuan dan pengembangan kapasitas diri. Jangan pernah berpuas diri karena tantangan dan tuntutan era global ini sangat berat, apalagi upaya pemulihan ekonomi selama dan pascapandemi Covid-19,” pesan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin seusai melantik 1.529 calon pamong praja muda lulusan IPDN angkatan XXVIII tahun 2021 secara hybrid (perpaduan luring dan daring), dari Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta, Selasa (03/08/2021).

 

Oleh karena itu, langkah pertama seorang pamong praja, menurut Wapres, adalah memahami seluk-beluk lingkungan kerjanya.

 

“Saudara-saudara harus memahami tugas pokok dan fungsi struktur organisasi, pola pikir, dan budaya kerja di tempat Saudara-saudara ditugaskan,” tegas Wapres.

 

Selanjutnya adalah membangun sikap adaptasi, inovasi, dan mengedepankan produktivitas, serta harus mampu menjadi teladan bagi masyarakat.

 

“Saudara-saudara dituntut untuk selalu berupaya mengembangkan ide dan gagasan baru untuk melakukan perubahan dan mewujudkan efektivitas serta efisiensi pelaksanaan tugas, khususnya kecepatan dan pelayanan kepada masyarakat,” harap Wapres.

 

“Pamong praja muda juga harus mampu menjadi suri tauladan bagi masyarakat dan lingkungannya agar bangsa kita ke depan benar-benar mampu menjadi bangsa yang adaptif, inovatif, kreatif, produktif, dan kompetitif,” imbuhnya.

 

Meskipun demikian, lanjut Wapres, para pamong praja tetap harus menjunjung tinggi integritas, moralitas, dan etika dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.

 

“Dengan memulai penugasan dan pengabdian kepada bangsa dan negara, maka saya minta para pamong praja muda dapat mewujudkan integritas yang tinggi. Kedepankan kejujuran, moralitas, dan etika birokrasi, serta tidak terjebak pada kondisi rutinitas di tempat Saudara bekerja,” pinta Wapres.

 

“Perkuat iman dan takwa dalam pelaksanaan tugas,” tambahnya.

 

Dalam kesempatan yang sama, Wapres pun menyatakan, pemerintah saat ini terus mengupayakan tata kelola pemerintahan yang baik, antara lain, melalui peralihan jabatan struktural ke jabatan fungsional. Dalam hal ini, para pamong praja tidak boleh semata mengejar karier dalam jabatan struktural.

 

“Tunjukkan moralitas dan jiwa yang berdedikasi tinggi serta jangan berorientasi untuk menduduki jabatan struktural karena pemerintah saat ini lebih mengembangkan jabatan fungsional yang mengutamakan keahlian seiring dengan prioritas penyederhanaan birokrasi,” pesannya.

 

Kemudian, yang tak kalah penting, Wapres menyebutkan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi salah satu bagian dari tugas seorang pamong praja.

 

“Tingkatkan jiwa Pancasila serta perkuat persatuan dan kesatuan bangsa karena Saudara-saudara adalah perekat persatuan dan kesatuan NKRI, sehingga harus responsif dan peka terhadap dinamika perubahan lingkungan serta antisipatif terhadap paham-paham radikalisme, terorisme, narkoba, dan juga isu-isu yang berpotensi memecah-belah masyarakat, seperti hoaks dan kejahatan siber lainnya,” tuturnya.

 

Maka, Wapres meminta pamong praja untuk menjaga netralitasnya dalam bekerja.

“Sebagai pamong praja muda, Anda juga dituntut mampu mewujudkan netralitas ASN dan mampu melayani, mengayomi, melindungi seluruh masyarakat tanpa terkecuali dan menjadi bagian dalam mewujudkan tata kelola kelola pemerintahan yang baik,” jelas Wapres.

 

Mengakhiri sambutannya, Wapres menekankan, pengabdian pamong praja ditujukan demi mewujudkan kesejahteraan rakyat.

“Jadilah pejuang dan pemikir, pemikir dan pejuang untuk kejayaan bangsa dan kemakmuran serta kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.

 

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian melaporkan bahwa calon pamong praja telah diwisuda pada Sabtu (31/07/2021) di Kampus IPDN Jatinangor Sumedang dan siap untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.

 

“Calon pamong praja muda ini setelah dilantik oleh Bapak Wakil Presiden pada hari ini akan memulai penugasan pengabdian kepada Bangsa dan Pemerintah Republik Indonesia melalui pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia,” ucap Tito.

 

Sebagai informasi, hadir secara langsung di Istana Wapres empat perwakilan pamong praja sebagai pengucap ikrar, yaitu Muhammad Daffa Madyatama, Ring Ling Yhonaitali Lantakai, Mellania Anna Loveny, dan Kadek Prima Parhesia. Selain itu, hadir dua pamong praja yang meraih predikat lulusan terbaik dari Program Sarjana Ilmu Pemerintahan (S-1) dan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan (D-IV), masing-masing adalah Tiara Anindya Shinta dan Valentino Mahendra Wicaksono. Selebihnya, pamong praja mengikuti prosesi pelantikan secara virtual di Kampus IPDN Jatinangor dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

 

Tampak hadir pula dalam acara tersebut sejumlah undangan terbatas, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Rektor IPDN Hadi Prabowo, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Muhammad Hudori.

 

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Asisten Deputi Wawasan Kebangsaan, Pertahanan, dan Keamanan Adhianti. (RR/RJP, BPMI-Setwapres)

Kategori :
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0