Sentra Kreasi ATENSI, Wujud Nyata Pemerintah Sejahterakan Masyarakat

 
bagikan berita ke :

Kamis, 18 Februari 2021
Di baca 1352 kali

Bekasi, wapresri.go.id – Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan mencantumkan bahwa negara mempunyai tanggung jawab atas penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah diharapkan mampu membangun masyarakat yang sejahtera secara terarah, terpadu, dan bekelanjutan. Maka dari itu, pengadaan program Sentra Kreasi Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) milik Kementerian Sosial (Kemensos) merupakan wujud nyata pemerintah sebagai upaya menyejahterakan kebutuhan dasar dan pelayanan bagi setiap warga negara, termasuk kaum marjinal atau terlantar.

 

“Saya mengapresiasi inisiatif Kementerian Sosial yang mengembangkan Sentra Kreasi ATENSI bagi eks pemulung dan tunawisma melalui kegiatan pemberdayaan biner, pertanian hidroponik, peternakan ayam petelur, kerajinan tangan, daur ulang sampah non organink, serta pemberdayaan jasa refleksi, salon kecantikan, dan konveksi,” kata Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat meresmikan Sentra Kreasi ATENSI sekaligus meninjau rencana pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) di Balai Pangudi Luhur Bekasi, Kamis (18/02/21).

 

Wapres menyadari bahwa belum semua masyarakat mendapatkan perlindungan sosial karena terhambat akses administratif kependudukan, maka program Sentra Kreasi ATENSI dapat menjadi solusi dari kesulitan para kaum marjinal (pemulung dan tunawisma).

 

“Program ATENSI dapat menjadi salah satu program strategis untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem (extreme poverty) dari layanan sosial dasar,” ucap Wapres.

 

Di sisi lain, pemerintah terus berupaya melakukan langkah antisipasi dan mitigasi terhadap dampak pandemi Covid-19 dengan mengeluargan kebijakan jaring pelindung sosial.

 

“Pemerintah telah mengeluarkan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai, Kartu Sembako, Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Prakerja, serta program-program layanan sosial dari pemerintah daerah,” papar Wapres.

 

Wapres meyakini program ATENSI dapat bermanfaat secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat terdampak Covid-19 dan pada umumnya juga bagi masyarakat yang termarjinalkan.

 

“Saya yakin melalui program ATENSI ini, berbagai upaya pemerintah bersama seluruh stakeholder akan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung, termasuk mereka yang terdampak Covid-19 secara sosial dan ekonomi,” ucap Wapres.

 

Lebih lanjut, Wapres juga mengapresiasi peran penting Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) di dalam melakukan pendataan bagi masyarakat.

 

“Saya minta pemerintah daerah untuk terus ikut aktif membantu kelancaran proses pendataan tersebut, sehingga proses verifikasi dan validasi data bisa berjalan dengan cepat, tepat, dan akurat,” ujar Wapres.

 

Kemudian, selain meresmikan program Sentra Kreasi ATENSI dan meninjau pembangunan rusunawa, Wapres juga memberikan apresiasi terhadap perekaman data kependudukan bagi pemulung dan tunawisma yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), serta kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) ATENSI.

 

“Ini merupakan langkah maju dalam pemenuhan hak-hak identitas setiap warga negara. Saya yakin hal ini juga akan membuka peluang kesempatan sosial ekonomi untuk kelangsungan hidup mereka dan keluarganya,” kata Wapres.

 

Sebelumnya, Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini menyebutkan pembangunan Sentra Kreasi ATENSI dan rusunawa untuk pemulung dan tunawisma merupakan bentuk mitigasi terhadap banyaknya masyarakat yang kehilangan kesempatan kerja dan tempat tinggal akibat Covid-19.

 

“Kami mencoba memberikan dengan membuat rusunawa untuk tempat tinggal para pemulung dan tunawisma, serta membuka lapangan kerja melalui Sentra Kreasi ATENSI,” ujar Risma.

 

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan bahwa fokus ekonomi Jawa Barat dalam tiga tahun ke depan akan terus berinovasi, salah satunya dengan membangun desa mandiri dengan konsep desa digital.

 

“Minggu depan kami akan merilis program Petani Milenial, meminjamkan tanah negara kepada para pengangguran, modalnya dari perbankan yang kami siapkan, dan hasilnya kami beli oleh perusahaan daerah pangan. Ini salah satu upaya agar masalah-masalah sosial di perkotaan ini bisa kami kurangi pelan-pelan melalui inovasi-inovasi ekonomi desa atau ekonomi regional,” ungkap Ridwan Kamil.

 

Adapun penerima bantuan kursi roda elektrik diperoleh Sdr. Restu Putra Ramadan dan Tegar Bimo Santoso; serta penerima kursi roda adaptif yaitu M. Awaludin Pratama, Ahmad Reza Arafi, Muhammad Daniel Robi. Kemudian, tenaga kerja eks pemulung yang mendapatkan bantuan pekerjaan yaitu Farhan Muzakki (PT Emtek), Hefnando Bahar (PT Otsindo Prima Raya), Muhammad Rohim (Kamala Lagoon), Riyadi (Waskita), Agus Supriyadi (Waskita), Muhammad Syahdan Fikri (Kamajaya Logistik).

 

Selanjutnya, untuk penerima bantuan mesin press dan mesin pencacah diperoleh lima Lembaga Kesejahteraan sosial (LKS), yaitu LPS Kumala, LKS Bhakti Nurul, LKS Swara Peduli Indonesia, LKS ERBE, dan LKS Balarenik. Kemudian, nama penerima manfaat KTP dari LKS Swara Peduli Indonesia Sdr. Sarwono dan Sdr. Irfansyah, serta penerima ATM Sdr. Ari Kurniawan dan Sdri. Nur Hasanah.

 

Turut mendampingi kunjungan kerja Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Setwapres Suprayoga Hadi, serta Staf Khusus Wapres Bambang Widianto. (DAS – BPMI Setwapres)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0