Serahkan Kalpataru, Presiden Jokowi: Jangan Ragu, Tegakkan Hukum Lingkungan

 
bagikan berita ke :

Jumat, 05 Juni 2015
Di baca 609 kali

“Komitmen itu harus diikuti langkah tegas dalam pengawasan dan penegakan hukum terhadap tindak kejahatan lingkungan hidup. Harus tegas, jangan ragu-ragu,” kata Presiden Jokowi dalam acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se Dunia, yang diselenggarakan di halaman Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/6) pagi.

Dalam kesempatan itu, Presiden menunjuk sektor pertambangan, kehutanan, dan kelautan sebagai sektor yang memerlukan perhatian khusus dalam masalah pengelolaan lingkungan.

Presiden juga mengingatkan pentingnya pemantauan kualitas lingkungan dan pengendalian pencemaran, baik air, udara, maupun lahan dan lainnya. “Peningkatan kesadaran masyarakat juga penting untuk berperilaku ramah lingkungan,” tambah Presiden.

Menurut Kepala Negara, semua langkah itu memerlukan inisiatif, kolaborasi dan sinergi antar seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah masyarakat, dunia usaha dan organisasi masyarakat.

“Sinergi antara kita merupakan kunci dan sekaligus modal sosial dalam mewujudkan mimpi pembangunan yang berkelanjutan,” tutur Kepala Negara.

Istana Bogor

Dalam acara yang dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Widodo dan sekitar 300 petugas kebersihan dari Istana Merdeka, Istana Bogor, dan Istana Cipanas itu, Presiden Jokowi menunjuk lingkungan Istana Bogor sebagai contoh betapa kita bisa memelihara dan merawat lingkungan agar bisa menikmati suasana alam yang lestari, di tengah-tengah sibuknya kota besar Bogor.

“Saya hanya membayangkan apabila setiap kota kabupaten itu ada kebun rayanya seperti ini. Kalau dulu bisa dibuat kenapa sekarang tidak. Kalau dulu bisa dibangun seperti ini kenapa sekarang tidak,” ujar Jokowi.

Presiden Jokowi menyampaikan penghargaan kepada seluruh warga dan kelompok masyarakat para penerima penghargaan Kalpataru dan sekolah-sekolah penerima anugerah Adiwiyata Mandiri, serta seluruh kepala daerah, baik Gubernur, Bupati/Walikota yang berprestasi bidang lingkungan.

“Saya bangga atas prakarsa dan seluruh kepeloporan dan kepemimpinan serta sumbangsih saudara dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup,” kata Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi memanggil sejumlah peraih penghargaan lingkungan hidup 2015 ke atas panggung, dan mengajaknya berdialog. Seorang peraih penghargaan Kalpataru kategori perintis lingkungan, N. Akelaras dari Kelurahan Bangun Sari, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, mengaku sebetulnya tidak memahami apa yang dilakukannya. Ia menyebutkan, itu hanya rahmat dan kodrat sehingga dirinya tidak berpikir akan dapat hadiah.

“Ini saya lakukan untuk kehidupan masyarakat luas,” kata Akelaras saat ditanya Presiden Jokowi mengenai mengerti tidaknya ia akan penghargaan Kalpataru.

Mendengar jawaban itu, Presiden Jokowi langsung menimpali, “Kita ngga usah banyak-banyak, ngga usah jutaan, seribu kaya Pak Akelaras rampung masalah lingkungan hidup di Indonesia,” ujarnya.

Akelaras dianugerahi penghargaan Kalpataru kategori Perintis Lingkungan karena telah membina masyarakat di tepi hutan Deli Serdang, dan membuat kelompok-kelompok untuk melakukan pembuatan bibit tanaman keras seperti mangga, manggis, dan lain-lain baik untuk perkebunan, pertanian dan kehutanan. Nantinya, bibit-bibit yang dibuat oleh kelompok-kelompok itu dihutankan kepada warga, yang akan membayar kembali setelah panen dengan cara mencicil. (Humas Setkab-Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0