Dalam sambutannya, Presiden mengajak seluruh civitas akademika UI dan alumni untuk bersama-sama meningkatkan pembangunan sektor kesehatan di Indonesia. Ada tiga konteks yang relevan dengan apa yang disampaikan Menteri Kesehatan dan Ketua Ikatan Alumni UI (Iluni) FKUI mengenai pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
Konteks pertama adalah tentang FKUI, komunitas kedokteran, dan gerakan 20 Mei 1908. Konteks kedua, bagaimana mengaktualisasikan semangat dan gerakan kebangkitan nasional di abad ke 21 ini. Konteks ketiga, tentang aspek dan sektor kesehatan dalam pembangunan nasional.
Menurut Presiden, sejak kelahirannya FKUI telah menjadi center of excellence. "Saya mendapatkan briefing dari Ibu Dekan FKUiI tadi, misalnya, sekarang ini 20 persen dari seluruh tenaga dokter di seluruh tanah air, disumbang dari FKUI, tentu ini juga prestasi yang tinggi," kata SBY.
Presiden juga mengatakan bahwa dahulu, sebelum Indonesia merdeka sekelompol anak bangsa bercita-cita mendirikan sebuah negara kebangsaan, yang dipelopori oleh komunitas kedokteran, cikal bakal dari FKUI.
Konteks kedua, mengaktualisasikan semangat kebangkitan nasional yang hadir di negeri kita 102 tahun lalu. Presiden SBY mengatakan bahwa karena kita sudah lolos dari krisis 12 tahun lalu, dan krisis global 2 tahun lalu, menunjukkan nahwa bangsa kita memiliki ketahanan yang tinggi. "Dengan modal itu, maka kita yakin akan benar-benar menjadi negara maju di abad ke 21 ini, dengan syarat marilah kita tetap rukun dan bersatu, kita terus berpikir secara cerdas, dan kemudian kita bersedia untuk bekerja keras bersama," ujar SBY.
"Konteks yang ketiga, saya ingin mejamah pada domain yang menjadi kepedulian, kewajiban dan tanggung jawab bapak-ibu semuanya, adalah bagaimana aspek dan sektor kesehatan kita dalam pembangunan nasional ini dapat terus kita tingkatkan," kata SBY. Kesehatan, lanjut SBY, merupakan prioritas dan agenda utama dalam pembangunan kita, karena pembangunan yang kita laksanakan adalah pembangunan yang berorientasi kepada manusia dan pembangunan manusia seutuhnya.
Presiden juga mengatakan bahwa dunia terus berubah. Perubahan itu menghadirkan tantangan-tantangan baru yang memerelukan solusi baru, termasuk kebijakan-kebijakan baru dalam bidang kesehatan. "Saya telah menggariskan bahwa, mulai tahun 2011 mendatang, setelah anggaran pendidikan kita naikkan sampai 20 persen, maka porsi untuk anggaran pembangunan kesehatan haruslah ditingkatkan secara signifikan. Ini menunjukkan memang sektor kesehatan menjadi prioritas," Presiden menjelaskan. (arc)
Sumber:
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/05/21/5455.html