Sidang Paripurna Juga Bahas Pemberantasan Mafia Hukum

 
bagikan berita ke :

Kamis, 19 November 2009
Di baca 1137 kali

Diakhir sidang nanti, Presiden akan menyimpulkan dan memutuskan hal-hal yang harus diputuskan. "Saya akan berikan instruksi kepada Saudara untuk dilaksanakan," jelas SBY. "Pertama, saya ingin menjelaskan secara lebih dalam lagi langkah kongkrit kita untuk melaksanakan pemberantasan mafia di bidang hukum sebagai bagian penting dalam reformasi bidang hukum yang menjadi prioritas utama pemerintahan kita ini," kata SBY.

Presiden SBY menginginkan dalam seratus hari ini, langkah-langkah pemberantasan mafia dikaitkan dengan reformasi bidang hukum secara keseluruhan dapat dijalankan dengan efekstif, sehingga pada gilirannya nanti rakyat dapat merasakan bahwa kehidupan di bidang hukum dan keadilan benar-benar makin baik. "Mereka yang menjalankan bisnis mafia itu tidak lagi boleh punya kemewahan, kebebasan, atau tindakan apapun yang sungguh mengusik rasa keadilan dan juga mendatangkan kerugian bagi masyarakat luas," SBY menegaskan.

"Dan nanti akan kita rumuskan langkah-langkah kongkritnya seperti apa. Siapa penyelenggara dan penanggungjawabnya, bagaimana pengawasannya, termasuk apa yang harus saya kembalikan langsung sebagai Presiden dalam pelaksanaan tugas itu," tambahnya. Presiden SBY mendengarkan feedback dari masyarakat luas dan mereka menyambut baik kegiatan untuk pemberantasan mafia di bidang hukum ini.

Agenda sidang kabinet paripurna yang ketiga adalah mengenai perkembangan keadaan dunia secara global maupun regional. "Regional dalam arti perkembangan kawasan Asia Pasifik, khususnya Asia Tenggara, serta kepentingan nasional apa yang harus kita perjuangkan dan kita capai dalam dunia yang tengah berubah ini," ujar SBY.

"Sebagaimana saudara ketahui, saya baru saja menghadiri pertemuan puncak APEC dan ASEAN-AS yang saya dahului dengan kunjungan bilateral ke Malaysia dan Singapura. Oleh karena itu, sebagai awal pekerjaan kita di kabinet ini, saya akan jelaskan perkembangan dan dinamika di tingkat global. Bukan hanya di tingkat global, tapi juga di bidang lain agar kita paham betul dunia kita dengan segala tantangan dan pekerjaan rumah yang harus kita laksanakan, baik masyarakat global atau kita sendiri. Dengan demikian akan membawa manfaat yang nyata untuk rakyat kita, bahkan untuk masyarakat dunia," SBY menjelaskan.

Setelah nanti semuanya dijelaskan, Presiden berharap semua kebijakan dan program tersebut dijalankan dengan seksama. "Manakala itu berkaitan dengan kerjasama internasional, saudara paham seperti apa konteksnya, dinamikanya. Dengan demikian kita harus menjadi pemenang dalam globalisasi, perkembangan di kawasan dan tingkat dunia," terang SBY.

"Agenda sidang kabinet yang ketiga, saya akan mendengarkan nanti presentasi tentang posisi dan rekomendasi Indonesia yang akan kita bawa ke konferensi PBB tentang perubahan iklim. Saudara tahun, tiga tahun terakhir ini utamanya, isu perubahan iklim menjadi isu yang sangat sentral, yang meniscayakan semua negara, semua pemimpin dunia, untuk sungguh menjadi bagian dalam penyelamatan bumi kita untuk memiliki instrumen baru, protokol baru, kerjasama baru menggantikan Kyoto Protokol yang akan habis masa berlakunya pada tahan 2012 mendatang," seru SBY.

Dalam rangkaian pertemuan G20 misalnya, sejak di Washington DC, London, dan Pittsburgh maupun pertemuan G8, East Asia Summit, APEC Summit, isu perubahan iklim betul-betul menjadi tema bahasan yang utama. "Kita juga ingin negara dan tanah air kita makin kedepan tidak makin rusak dari aspek lingkungan. Kita punya kepentingan," tegasnya.

"Jadi jangan dikira kita tidak punya kepentingan, seolah-olah hanya kepentingan global, meskipun kita menjadi bagian dari masyarakat global. Sebagai masyarakt dunia kita juga harus mencapai kepentingan masyarakat dunia, tapi diatas segalanya kita sendiri mempunyai kepentingan untuk melindungi lingkungan negeri kita," kata SBY.

"Oleh karena itu saya mewajibkan semua pemimpin pemerintahan harus sungguh-sungguh memperhatikan aspek lingkungan dalam menjalankan pembangunannya. Kalau tidak, akan menjadi bom waktu untuk generasi mendatang," jelas SBY. Sidang kabinet paripurna tersebut dihadiri hampir seluruh menteri Kabinet Indonesia Bersatu. (osa)

 

 

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/11/19/4900.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0