SILATURRAHIM DENGAN PIMPINAN DAN PENGURUS ORGANISASI ISTRI DI LINGKUNGAN KIB, 26 MEI 2008, DI SETNEG

 
bagikan berita ke :

Senin, 26 Mei 2008
Di baca 985 kali

SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
ACARA SILATURRAHIM DENGAN PIMPINAN DAN PENGURUS ORGANISASI ISTRI DI LINGKUNGAN KABINET INDONESIA BERSATU, TNI DAN POLRI, SERTA PENGURUS KOWANI
DI GEDUNG UTAMA, SEKRETARIAT NEGARA, JAKARTA
TANGGAL 26 MEI 2008

 


Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati Saudara Menko Kesra dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ibu Negara, Ibu Mufidah Yusuf Kalla, dan segenap jajaran Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu, pimpinan Kowani, pimpinan Dharma Wanita, para pimpinan PKK,

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Pimpinan Dharma Pertiwi, pimpinan Bhayangkari, masih ada lagi? Iya dengan PERIPnya, dengan PIAnya.

 

Marilah kita bersama-sama mengawali pertemuan ini dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhaanahu wa Ta’aala karena kepada kita masih diberi kesempatan, kekuatan, dan insya Allah kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, tugas kita, dan pengabdian kita kepada masyarakat dan bangsa tercinta. Saya hari ini mengundang kehadiran ibu-ibu sekalian dan saya ucapkan terima kasih dan penghargaan karena para pimpinan organisasi kewanitaan dapat hadir pada acara yang sungguh penting ini.

 

Sebagai pengantar, saya mencatat bahwa peran kaum perempuan, peran kaum wanita sangat penting dalam menyukseskan apa yang dilakukan oleh negara dan pemerintah. Sebagai contoh apa yang ibu-ibu lakukan pada bulan Desember tahun lalu untuk mempelopori gerakan menanam dan memelihara pohon, menghijaukan Indonesia, memelihara kelestarian lingkungan kita ternyata memiliki dampak yang sangat positif, yang kita saksikan hingga saat ini gerakan itu telah meluas di seluruh wilayah Indonesia bahkan komunitas dunia, Perserikatan Bangsa Bangsa ikut memberikan penghargaan kepada gerakan kaum perempuan Indionesia. Oleh karena itu, saya sungguh bangga, berterima kasih, dan menyampaikan penghargaan yang tulus kepada kaum perempuan Indonesia atas prakarsa dan aksi-aksi nyatanya yang tentu sangat berguna bagi masa depan negeri ini, bagi kehidupan generasi yang akan datang.

 

Kaum perempuan, para ibu, juga memiliki kekuatan yang sangat efektif yang sering saya sebut dengan soft power, pendekatan persuasif, komunikasi yang tepat, ajakan-ajakan yang baik, yang itu ternyata sering lebih efektif dibandingkan cara-cara lain yang soft power ini kalau ibu-ibu menggunakannya dengan baik benar-benar bisa akan mencapai tujuan yang sama-sama kita kehendaki. Soft power dalam aplikasinya di berbagai bidang pembangunan termasuk sosialisasi, edukasi, dan persuasi untuk mengajak masyarakat melakukan hal yang baik dalam kehidupan di negeri ini. Atas pertimbangan itulah, saya sangat ingin hari ini ibu-ibu mendengar presentasi dari pemerintah mengait kepada perkembangan ekonomi dunia yang akhirnya berdampak kepada keadaan perekonomian nasional yang akhirnya meniscayakan, mengharuskan pemerintah melakukan sejumlah kebijakan dan langkah untuk mengamankan perekonomian nasional itu. Ini penting untuk kita sampaikan kepada ibu-ibu sekalian setelah tiga hari yang lalu di ruangan ini saya sampaikan kepada para gubernur dan sebelumnya tentu kita sampaikan kepada seluruh jajaran Kabinet Indonesia Bersatu. Jadi ibu-ibu ini kesempatan yang ketiga secara formal pemerintah menyampaikan penjelasan secara komprehensif.

 

Setelah pengantar saya ini, Menteri Keuangan akan memberikan penjelasan kepada ibu-ibu sekalian tentang gambaran perekonomian secara makro, global, nasional, pengaruhnya kepada APBN kita dan sisi-sisi lain dari perekonomian nasional, kemudian solusi apa yang ditempuh agar persoalan itu dapat kita kelola dan tidak memburuk menjadi krisis yang insya Allah dapat kita tangkal dan kita cegah untuk terjadi kembali di negeri kita. Setelah itu Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat yang mengkoordinasikan semua upaya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat, utamanya masyarakat tidak mampu dalam berbagai paket bantuan termasuk bantuan langsung tunai juga akan memberikan penjelasan. Dengan demikian ibu-ibu akan memiliki pemahaman yang utuh, yang komprehensif dari seluruh permasalahan ini termasuk jalan keluar yang kita pilih. Namun sebelum saya memberikan kesempatan kepada kedua Menteri tersebut, saya ingin menyampaikan hal-hal penting berkaitan dengan masalah yang saya sampaikan tadi.

 

Pertama, kita semua tahu bahwa sejak tahun lalu, tahun 2007 harga minyak dunia meroket kembali seperti yang terjadi tahun 2005 yang lalu. Di samping itu mulai tahun 2007 pula harga-harga pangan dunia juga melonjak dengan tajam. Bantuan dari sebutlah krisis energi dan krisis pangan itu ditambah dengan resesi ekonomi di berbagai negara mengakibatkan terjadinya persoalan yang besar bidang perkonomian, untuk detailnya nanti Menteri Keuangan akan menjelaskan dengan contoh-contoh yang nyata, dengan indikator-indikator yang riil.

 

Yang kedua, meskipun inflasi harga pangan begitu signifikan dan kenaikan harga minyak dunia begitu dramatis, Pemerintah sejak awal November tahun lalu berusaha untuk mencari solusi yang tidak menaikkan harga BBM. Itulah sebabnya kita menggodok berbagai opsi selama lebih kurang 5-6 bulan dengan harapan opsi atau solusi itu bisa menyelesaikan masalah dan tidak perlu harus menaikkan harga BBM, dan memang selama 6 bulan kita berusaha untuk tidak menaikkan harga BBM ditandai dengan APBN perubahan tahun 2008 yang saya tandatangani pada tanggal atau awal September, ulangi pada awal Mei tahun ini yaitu mengalir mulai APBNP yang saya tandatangani bulan November tahun lalu. 6 bulan kita berusaha untuk tidak menaikkan harga BBM dengan tentunya asumsi yang kita beranggapkan meskipun subsidi sangat tinggi dan mulai sudah ada kritik dari banyak pihak bahwa APBN kita tidak sehat, tapi sampai dengan APBNP kita masih bertahan. Menteri Keuangan akan menjelaskan apa saja yang telah kita lakukan untuk tidak buru-buru menaikkan harga BBM itu 1, 2, 3, 4, 5, 6 sehingga tidak benar kalau ada yang berpendapat pemerintah itu mau gampangnya saja, ingin cepet-cepetan menaikkan harga BBM dan seterusnya, tidak.

 

Saya minta Menteri Keuangan menjelaskan apa saja yang telah kita lakukan untuk mengatasi masalah ini. Tetapi yang tadinya kita menghadapi lampu kuning, yellow light, blinking light sejak akhir April atau sejak awal Mei sudah masuk ke lampu merah, harga minyak menembus 100 dolar per barel bahkan naik lagi 110, 120, 130 pernah 135, hari ini 132 dolar per barel, lebih dari dua kali lipat dari kenaikan harga minyak sebelumnya. Logikanya sebagaimana yang dilakukan oleh negara-negara lain harga bahan bakar dinaikkan dua kali, tapi itu tidak memungkinkan dan itu bukan pilihan kita. Kalau tidak kita lakukan apa-apa hampir pasti ekonomi kita akan collaps. Oleh karena itulah untuk menyelamatkan perekonomian nasional, untuk menyelamatkan kehidupan bangsa Pemerintah mengambil pilihan yang sangat baik. Saya sendiri Presiden, Wakil Presiden, para pengambil keputusan telah mengambil resiko yang tidak kecil, karena negara mana pun juga kalau musim pemilu biasanya harga BBM tidak dinaikkan, tapi itu berdosa secara moral tidak baik, kita ambil resiko untuk menyelamatkan semuanya itu.

 

Oleh karena itu kalau akhirnya Indonesia setelah negara-negara lain disesuaikan kebijkannya dengan harga minyak itu dan menaikkan secara logis kurang dari 30% itu adalah betul-betul jalan terakhir, kalau tidak ekonomi kita runtuh. Mengapa ekonomi runtuh? Silahkan nanti Menteri Keuangan menjelaskan kalau yang kita pilih itu do nothing policy. Apa yang terjadi biarkan saja mengalir apa adanya, apa yang akan terjadi? Berikutnya lagi meskipun kenaikkan tahun ini tidak setinggi kenaikkan 2005 tetapi pemerintah tetap mengeluarkan anggaran yang tidak kecil untuk membantu mereka yang memerlukan yang disebut dengan masyarakat miskin dan masyarakat hampir miskin, poor and near poor, dalam bentuk bantuan langsung tunai. Tetapi sesunggunya di luar BLT ada 3 paket bantuan yang juga mengeluarkan anggaran berpuluh-puluh trilyun rupiah yang kita gunakan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat menanggulangi kemiskinan sekaligus bersama-sama BLT untuk meringankan beban saudara-saudara kita akibat kenaikkan BBM dalam jumlah tertentu ini.

 

Peran ibu-ibu yang saya sungguh harapkan adalah setelah mendengarkan penjelasan hari ini secara lengkap, pertama, komunikasikanlah, jelaskanlah kepada organisasi yang ibu pimpin, ibu Agum Gumelar bisa menjelaskan kepada jajaran Kowani, ibu Fadilah Muluk bisa menjelaskan kepada jajaran Dharma Wanita, demikian juga ibu-ibu yang lain. Dengan penjelasan ibu, saya yakin mereka akan lebih mengerti tentang situasi yang kita hadapi ini.

 

Yang kedua, saya bermohon kepada ibu-ibu, melalui PKK, melalui semua, agar ikut memastikan bahwa bantuan yang kita berikan kepada rakyat ini sampai, tepat sasaran, tepat waktu, tidak belok ke sana kemari, tidak macet di sana-sini, ini penting sekali karena justru inilah dharma kita, bakti kita kepada rakyat ketika mereka mengalami kesulitan. Yang ada di ruangan ini, terus terang kalau kita jujur memiliki kondisi yang lebih baik dibandingkan bagian besar rakyat kita, marilah kita dengan kepedulian dan kesetiakawanan yang tinggi, kita melakukan sesuatu untuk mereka. Ini ibadah, ini panggilan tugas, dan pengabdian. Dengan penjelasan ini saya akhirnya berharap dan ke depan kita bisa lebih kompak dan lebih bersatu melangkah bersama sesuai dengan profesi, posisi, dan bidang-bidang di mana ibu sekalian mengabdi dan mengemban tugas. Itu pengantar saya, dan karena saya harus melakukan hal yang lain, 24 jam nampaknya kurang waktu itu, oleh karena itu saya persilahkan nanti Menkokesra mewakili saya di sini bersama ibu negara dan Ibu Mufidah Yusuf Kalla, dan kemudian tolong dijelaskan semuanya secara utuh kalau ada pertanyaan tolong direspons dengan baik karena terus terang saya sangat berharap kepada ibu-ibu sekalian untuk menyukseskan program kita ini, program pro rakyat untuk menjelaskan kepada rakyat kita.

 

Kemarin saya terima para pimpinan KNPI dan organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan, intinya mereka memahami situasi yang dialami pemerintah, mereka mendukung kenaikkan BBM tapi jangan sampai BLTnya dan paket-paket bantuan itu macet atau tidak sampai sasaran. Sehari sebelumnya saya menerima Pimpinan Pemuda Muhammadiyah dengan tujuan yang sama, tadi Pimpinan Serikat Pekerja juga diterima oleh Mensesneg dan Seskab dan juga komponen-komponen lain yang sebagian dari mereka sungguh mengerti dan mendukung langkah pemerintah sebagai jalan terakhir ini sambil ikut menyukseskan meskipun banyak juga komponen-komponen saudara-saudara kita yang sekarang masih melaksanakan unjuk rasa, protes-protes sosial, dan protes politik, ini biasa dalam negara demokrasi, yang penting tidak anarkis, yang penting tidak merusak. Dan kewajiban kita untuk terus menjelaskan kepada mereka karena amanah konstitusi, kita harus mencerdaskan kehidupan bangsa, menjelaskan hal yang benar secara rasional dan tidak justru ikut mengagitasi dan memprovokasi sehingga menimbulkan kegaduhan dan keonaran baru di negeri ini sesuatu yang sama-sama kita cegah.

 

Itulah pesan dan harapan saya dan setelah ini silahkan dilanjutkan, saya nanti mendengar dari ibu negara apa saja yang telah dibicarakan di sini, sekali lagi terima kasih. Selamat berjuang, Tuhan beserta kita.


Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI