Sinergi dan Sinkronisasi : Kunci Pembangunan Nasional Semakin Efisien dan Efektif

 
bagikan berita ke :

Rabu, 13 April 2016
Di baca 1071 kali

Presiden mengingatkan, bahwa dirinya tidak mau mengulang lagi tradisi-tradisi lama dimana perencanaan dan penganggaran banyak yang tidak sinkron, tidak sambung. Antara yang direncanakan beda dengan yang dianggarkan, sehingga tujuan meleset dari sasaran yang ingin dicapai. “Dan ingin saya tekankan hal-hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi. Dan sudah sering saya sampaikan sekarang bukan money follow function, tapi kita harus money follow program,” ucap Presiden. Demikian seperti dilansir Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.

Perencanaan, lanjut Presiden, harus terintegrasi, terkonsolidasi, terorganisasi antar sektor, antar wilayah, antar pusat dengan daerah dan tidak ada lagi egosektoral. “Kita harus mulai berorientasi pada manfaat program kepada rakyat dan sejauh mana program itu bisa mendorong multiplier effect,” ujar Presiden.

Tidak hanya perencanaan, Presiden mengingatkan juga pentingnya penganggaran fokus pada prioritasnya sehingga menjadi jelas. “Saya minta kualitas perencanaan, kualitas penganggaran betul-betul  kita tingkatkan detailnya. Setiap Menteri dan Kepala Lembaga bisa mengendalikan langsung perencanaan dan penganggaran di Kementerian/Lembaga masing-masing,” tutur Presiden.

Presiden pun meminta agar Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan  Nasional/Bappenas dapat menjadi contoh agar sinergi ini dapat terwujud. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           1