Singapore Cooperation Program – Pelatihan Bahasa Inggris Para Anggota Paspampres dalam Kerangka Kerja Sama Teknik Bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Singapura

 
bagikan berita ke :

Jumat, 08 September 2023
Di baca 466 kali

Para frontliners, khususnya di bidang pengamanan para Kepala Negara/Kepala Pemerintahan, yang akan bersentuhan langsung dengan para tamu asing selama penyelenggaraan pertemuan internasional dituntut untuk memiliki kemampuan berbahasa asing yang memadai. Menyikapi hal tersebut, salah satu inisiatif yang diambil Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) selaku National Focal Point kerja sama Teknik luar negeri antara Pemerintah Indonesia dengan mitra pembangunan luar negeri adalah melakukan berbagai aksi kolaborasi dengan mitra guna penguatan kapabilitas berbahasa asing tersebut, khususnya Bahasa Inggris.

Sebagai negara tetangga terdekat dan sesama anggota ASEAN, Pemerintah Singapura menangkap peluang kerja sama ini dengan sangat baik. Pernyataan kebutuhan dari Pemerintah Indonesia dijawab melalui berbagai program pengembangan kapasitas yang berkualitas baik dalam program lintas negara maupun single country program.

Pada momen persiapan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5-7September 2023 kedua mitra bersepakat melaksanakan pelatihan “English Languange Course for Presidential Security Officials”, dimulai dari 31 Juli sampai 11 Agustus 2023. Target peserta pelatihan adalah 30 frontliners yang terdiri dari 25 peserta dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan 5 orang pegawai Kemensetneg.

Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas responsivitas kepada Pemerintah Singapura yang telah memfasilitasi pelatihan Bahasa Inggris. “Kami sangat mengapresiasi Pemerintah Singapura dalam hal ini Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia yang telah memfasilitasi pelatihan ini untuk Paspampres yang bersentuhan langsung dengan stackholders yang berbahasa asing, terutama bahasa internasional dalam hal ini Bahasa Inggris,” ungkap Setya Utama.


Setya Utama menyampaikan harapan akan keberlanjutan inisiatif program yang telah dimulai ini. “Tadi saya berbicara dengan Pak Duta Besar, Pemerintah Singapura akan memberikan dukungan sebagai bentuk kerjasama dengan Pemerintah Indonesia dengan memberikan pelatihan semacam ini tentunya ini sangat baik ya dan akan dilanjutkan lagi dengan jumlah yang lebih banyak, dan akan diadakan training of trainers, kita akan lanjutkan di batch selanjutnya, dengan lebih banyak dan lebih mendalam dalam memperlajari Bahasa Inggris," tutup Setya Utama.

Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng mengatakan bahwa Pemerintah Singapura sangat bangga dapat memberikan fasiitas pelatihan Bahasa inggris untuk Paspampres. “Saya sangat senang berada di sini melihat semua lulusan pelatihan menjadi sangat percaya diri ketika mereka berbicara, dan mereka memang bagus; yang lebih penting lagi mereka sangat senang telah berpatisipasi di pelatihan ini," ujar Kwok Fook Seng.

Kwok Fook Seng mengatakan bahwa persiapan pelatihan ini hanya dua bulan dengan kebutuhan khusus yang telah diidentifikasi sebelumnya. "Saya kira kami berhasil bekerja sama dengan Kemensetneg untuk menyelenggarakan pelatihan ini hanya dalam dua bulan, pelatihan ini dirancang sesuai dengan kebutuhan khusus yang telah diidentifikasi sebelumnya. Jadi menurut saya ini sangat spesial," jelas Kwok Fook Seng.

Gayung bersambut, sejalan dengan pernyataan Setya Utama, Kwok Fook Seng menambahkan penting bagi Singapura untuk terus mengeskplorasi ide pelatihan yang lebih beragam dan terstruktur terutama dalam mendukung pengembangan pelayanan publik di Indonesia. Duta Besar Singapura tersebut juga menyampaikan pemerintah Singapura sangat senang untuk melanjutkan diskusi dengan Kemensetneg terkait pelatihan.


"Dari tahun ke tahun kami telah melatih lebih dari 8.000 para pejabat/pegawai Pemerintah Indonesia, menurut saya Indonesia dan Singapura memiliki suatu kesamaan yang mengikat kita, yaitu kita melihat tantangan-tantangan tersebut dengan sangat jelas. Kita ingin menghadapi tantangan tersebut dengan mempersiapkan bangsa kita agar tangguh menghadapi tantangan-tantangan tersebut dan bekerja sama dengan layanan publik untuk membantu layanan publik satu sama lain menjadi lebih kuat adalah cara yang baik untuk melayani komunitas dan masyarakat," pungkas Kwok Fook Seng.

Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri (Biro KTLN) Kemensetneg, Noviyanti menjelaskan bahwa persiapan untuk pelatihan ini sangat singkat. “Tim Biro KTLN mempersiapkan ini bersama dengan Tim Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia sangat singkat, bulan Juni kami berdiskusi, Juli sudah ada kabar bahwa telah disetujui, dan di Agustus akhir pelatihan dimulai. Jarang ada pelatihan seperti ini, Pemerintah Singapura sekarang lebih agile dalam menangkap peluang kerja sama ini,” jelas Noviyanti.


Kerjasama bilateral antara pemerintah Indonesia dan Singapura tidak akan hanya sebatas pelatihan Bahasa Inggris ini, Noviyanti mengatakan bahwa telah ada diskusi diantara pihak Kemensetneg dan Pemerintah Singapura untuk memperbanyak pelatihan semacam ini. "Tentu sudah kami bahas dengan tim Pak Kwok Fook Seng bahwa akan ada lebih banyak inisiatif program pengembangan kapasitas yang dilakukan baik untuk Kemensetneg dalam skema prototyping pilot project maupun untuk kepentingan Pemerintah secara nasional sebagaimana hasil identifikasi dan pemetaan kebutuhan yang dilakukan," terang Noviyanti. (ART/YLI-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0