Sjahrir Meninggal di Singapura

 
bagikan berita ke :

Senin, 28 Juli 2008
Di baca 1914 kali


Juru Bicara Deplu Teuku Faizasyah yang dihubungi dari Jakarta, Senin mengatakan, Jenazah akan dibawa ke Jakarta pukul 18.45 waktu Singapura dengan menggunakan SQ 966.

Sjahrir ditunjuk sebagai penasihat Presiden bidang Ekonomi pada 14 April 2005. Kepada pers ketika itu Sjahrir mengatakan bahwa targetnya menjadi penasihat Presiden adalah untuk penataan kelembagaan dan membantu Presiden mencapai target-target makroekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, pemberantasan kemiskinan, pencapai kesempatan kerja, dan percepatan pencapaian investasi di Indonesia.

Ketika itu Sjahrir juga masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB). Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) kini telah berubah nama menjadi Partai Perjuangan Indonesia Baru dengan Ketua Umumnya adalah istri Sjahrir, Dr. Nurmala Kartini Sjahrir.

Sjahrir (lahir di Kudus, 24 Februari 1945) adalah seorang ekonom Indonesia. Sjahrir dikenal sebagai salah seorang mahasiswa yang dijebloskan ke penjara sewaktu peristiwa Malari di Jakarta tahun 1974. Pada saat ini dia adalah salah seorang anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang membawahi bidang ekonomi, yang telah resmi dilantik pada tanggal 11 April 2007.

Ia menikah dengan Kartini Panjaitan, seorang doktor di bidang antropologi yang kini menjabat ketua Asosiasi Antropologi Indonesia. Dari pernikahan itu, pasangan Syahrir-Kartini memperoleh seorang putra, Pandu, serta seorang putri, Gita.

Sjahrir lahir sebagai anak satu-satunya dari pasangan Ma’amoen Al Rasyid dan Roesma Malik. Ayahnya adalah pejabat pemerintah di masa pemerintahan koloni Belanda, sementara ibunya adalah pegawai Inspektorat Pendidikan Wanita di Departemen Pendidikan. Meskipun berasal dari Sumatera Barat, keluarga Sjahrir lebih banyak tinggal di Pulau Jawa; Kudus, Yogyakarta, Magelang, Surabaya, dan terutama Jakarta yang kini merupakan ibukota Indonesia

Dalam blognya http://catatansyahrir.wordpress.com disebutkan bahwa Sjahrir dikenal sebagai ekonom dan politisi. Ketika masih menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1974, Sjahrir menjadi seorang aktivis. Latar belakang itulah yang membawanya ke dunia politik.

Pada tahun 2002, Sjahrir mendirikan Partai Perhimpunan Indonesia Baru sebagai upaya menawarkan solusi bagi bangsa yang tengah dilanda masalah.
 
 
 
 
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/7/28/sjahrir-meninggal-di-singapura/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0