Swasembada dan Ekspor Pangan Perlu Didukung Industri Pupuk

 
bagikan berita ke :

Kamis, 19 November 2015
Di baca 836 kali

Keberadaan pabrik pupuk mempunyai peran yang sangat penting dalam pencapaian swasembada dan kemandirian pangan.‎ Untuk itu Presiden menyambut baik kehadiran pabrik Pabrik 5 Pupuk Kaltim dengan kapasitas 825.000 ton amoniak dan 1.100.000 ton urea., seperti dilansir Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.

 

Proyek Revamping Asam Fosfat yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur memiliki kapasitas 200.000 ton asam fosfat dan 600.000 ton asam sulfat. "Keberadaan pabrik asam fosfat tersebut mempunyai manfaat antara lain menjamin suplai bahan baku NPK, menghemat biaya bahan baku NPK sampai 20 juta USD per tahun," ucap Presiden.

 

Presiden menjelaskan, bahwa kebutuhan pupuk urea dan pupuk fosfat tahun lalu sebesar 6,7 ton dan 400 ribu ton.‎ "Ke depannya, kebutuhan pupuk akan terus meningkat sejalan dengan program perluasan atau ekstensifikasi lahan pangan," ucap Presiden.

 

Perluasan lahan pertanian diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan di berbagai daerah di Indonesia, terutama di wilayah kawasan Indonesia bagian tengah dan Indonesia bagian timur.

 

Jangan Ragu Kerjasama Investasi

 

‎Presiden menjelaskan seandainya dalam pengelolaan perusahaan kebutuhan investasi tidak dapat dipenuhi dari internal perusahaan, Presiden tidak mempermasalahkan jika untuk kebutuhan investasi dipenuhi melalui kerjasama dengan perusahaan, baik dari dalam maupun luar negeri. "Saya berikan keleluasaan untuk bisa kerjasama tapi harus ada hitungannya, ada kalkulasinya," ucap Presiden.‎‎

Presiden yang hadir bersama Ibu Iriana Joko Widodo meminta agar Pupuk Iskandar Muda dihidupkan lagi sehingga dapat melakukan ekspansi, karena problemnya pada suplai gas. "Kalau tak punya kekuatan finansial silakan dikerjasamakan," ujar Presiden.‎

 

Pembentukan Holding BUMN Dorong Efisiensi

 

Presiden menyambut baik integrasi yang telah dilakukan oleh pabrik-pabrik pupuk dalam Perusahan Holding, sehingga diharapkan BUMN lain dapat meniru pola yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pupuk. "Yang sejenis untuk efisiensi agar juga dibangun holding-nya sehingga setiap tindakan aksi korporasi bisa lebih efisien," kata Presiden.

 

Presiden memberikan contoh tentang Bank BUMN dimana setiap Bank BUMN memiliki mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sendiri-sendiri. Seharusnya, ucap Presiden, mesim ATM hanya satu, tapi kartunya saja yang berbeda, karena pemilik BUMN itu sama, yaitu rakyat Indonesia. Upaya seperti ini menghemat biaya hingga Rp30 triliun. "Banyak efisiensi yang bisa dilakukan," ujar Presiden.‎

 

Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Kaltim, Aas Asikin Idat melaporkan bahwa pabrik realisasi pertama dari Program Revitalisasi Industri Pupuk sesuai Inpres Nomor 2 Tahun 2010 tentang Revialisasi Industri Pupuk. Saat ini, Pabrik 5 PT. Pupuk Kaltim yang terletak di Bontang merupakan pabrik pupuk urea terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas produksi mencapai 1,55 juta ton urea granul per tahun dan kapasitas amoniak 825 ribu ton per tahun.‎ "Dengan berdirinya Pabrik 5 ini maka kapasitas produksi Pupuk Kaltim menjadi 2,74 juta ton per tahun untuk amoniak dan 3,4 juta ton per tahun untuk urea," kata Aas. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0