Tabloid "Sambung Hati 9949" Ditarik dari Peredaran

 
bagikan berita ke :

Kamis, 17 April 2008
Di baca 969 kali


"Tidak ada niat menyindir (Wiranto dan Megawati Soekar-noputri). Karikatur dibuat sekadar supaya ramai dan menarik," ujar Pemimpin Redaksi Tabloid Sambung Hati 9949 Sardan Marbun di Jakarta, kemarin.

Menurut purnawirawan jenderal yang sehari-hari menjadi satu dari tujuh staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini, tidak ada permintaan atau keberatan dari luar sehingga tabloid ditarik dari peredaran. Penarikan tabloid diambil atas inisiatif sendiri untuk menghindari polemik lebih luas.

Polemik muncul dari rubrik obrolan warung kopi berjudul "Apa yang Kamu Cari Palupi?". Dalam rubrik itu, digambarkan seorang pria uzur berpenyakit dan seorang wanita gemuk ter-bang menunggang sapu seperti nenek sihir.

"Pasti yang dimaksud Bu Mega. Tapi Bu Mega hanya geleng-geleng kepala saja. Orang boleh mengkritik, boleh berseberangan, tapi hendaknya segala sesuatu disampaikan dengan santun dan beretika," ujar Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Pramono Anung kepada kompas.com.

Menurut Sardan, tabloid ini dibiayai dari anggaran kepresidenan. Tabloid yang memakai nama dari tanggal lahir Susilo Bam¬bang Yudhoyono, yaitu 9 Sep¬tember 1949, ini adalah satu terbitan dari beberapa media yang dipakai untuk menyampaikan aktivitas dan program Presiden Yudhoyono kepada sebanyak mungkin rakyat.

Sebelum tabloid itu, ada Buletin Khusus. Di buletin yang dicetak 100.000 eksemplar tiap edi¬si ini, Yudhoyono duduk sebagai penasihat, Suko Sudarso sebagai ketua umum, dan Heru Lelono sebagai sekretaris umum. Seperti Sardan, Heru adalah satu dari tujuh staf khusus Presiden Yu¬dhoyono.

Dua staf khusus lainnya, yaitu Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal, menjadi pemimpin redaksi situs presidensby.info.
 
 
 
 
 
Sumber: KOMPAS
 
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0