Tidak Ada Yang Tahu Gunung Kelud Akan Meletus Atau Tidak

 
bagikan berita ke :

Kamis, 25 Oktober 2007
Di baca 2150 kali

Kediri: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak masyarakat di sekitar Gunung Kelud untuk tetap bersabar, tetapi tetap memenuhi anjuran pemerintah, dan tidak percaya pada desa desus yang menyesatkan.

Harapan dan ajakan itu disampaikan Presiden ketika mendengarkan pemaparan soal perkembangan Gunung Kelud, di tenda yang dibangun di lapangan Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jatim, hari Rabu (24/10) malam. Sekitar seribu warga Kediri juga memenuhi lapangan, untuk bertemu dan mendengarkan sambutan Presiden,

Kata Presiden, tidak ada yang tahu apakah Gunung Kelud akan meletus atau tidak. “Kalau meletus, kapan terjadinya. Tidak ada yang tahu kecuali Allah. Karena itulah mari kita berdoa bersama agar Gunung Kelud tidak meletus. Kalau Gunung Kelud akhirnya meletus juga, kita berharap agar tidak ada korban yang jatuh. Kalaupun ada korban, kita berharap agar jumlahnya sekecil mungkin,� tambah SBY.

“Saya pernah meninjau ke Magelang, Yogyakarta dan Klaten ketika keadaan Gunung Merapi juga seperti Gunung Kelud sekarang ini. Semua telah siap. Satu nyawapun harus dilindungi, tidak boleh terlewatkan. Saya juga pernah meninjau ke Gunung Solok di Sumatera Barat. Alhamdulillah, tidak ada korban yang jatuh. Harapan saya kepada jajaran pemerintah, agar diteruskan langkah-langkah penanggulangan bencana ini,� lanjut Presiden. “Saya juga minta agar jajaran pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik, mengenai makan, minum, selimut, kesehatan dan sebagainya,� kata Presiden.

Pada kesempatan di lapangan Desa Siman ini, Presiden menyerahkan bantuan berupa uang kepada Pemkab Blitar sebesar Rp 1 milyar, dan kepada Pemkab juga sebesar Rp 1 milyar. Selain itu juga diserahkan bantuan berupa mie instant, biscuit, sarung, selimut dan matras. Sebelumnya, Gubernur Jatim Imam Utomo, Bupati Blitar Heri Nugroho dan Bupati Kediri Sutrisno melaporkan mengenai penanganan yang sudah dilakukan pemerintah daerah. Menurut Sutrisno, di wilayah Kabupaten Kediri terdapat 4 kecamatan yang warganya siap diungsikan, masing-masing di Kecamatan Ngancar, Kepung, Ploso Klaten dan Puncu. Sedang di Kabupaten Blitar terdapat 3 kecamatan, masing-masing Nglegok, Garum dan Gandusari.

Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi melaporkan, saat ini sumber gempa sudah berada di bawah 1 kilometer dari permukaan kawah. Kalau terjadi peningkatan tekanan tiba-tiba, maka Gunung Kelud akan meletus. “Tetapi sekarang saya menghadapi dilema setelah tanggal 16 Oktober saya menetapkan status Gunung Kelud dari Waspada menjadi Awas. Kalau saya turunkan statusnya menjadi Waspada, bagaimana kalau tiba-tiba meletus? Tetapi kalau tetap dengan status Awas seperti sekarang ini, sampai kapan, karena status ini menyebabkan kegelisahan di masyarakat,� kata Surono.

Terhadap dilema yang dihadapi, Presiden SBY menyatakan dukungannya terhadap Surono. “Bekerjalah dengan baik berdasarkan pengalaman dan teknologi yang kita miliki. Karena pemerintah wajib melakukan pemantauan, dan memberi penjelasan kepada masyarakat. Saya tidak boleh intervensi, misalnya intervensi untuk menurunkan status Gunung Kelud sekarang dari Awas menjadi Waspada. Saya tidak boleh intervensi, karena saya bukan ahlinya,� lanjut Presiden.

Dalam pemaparan di kaki Gunung Kelud ini, hadir pula antara lain Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri Kominfo M. Nuh, Menkes Siti Fadillah Supari, Mensos Bachtiar Chamsyah, Menag Maftuh Basyuni, Seskab Sudi Silalahi, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal Sutanto, dan Jubir Presiden, Andi Mallarangeng. Sebelum acara ditutup, Choirul Tandjung dari TransTV menyerahkan bantuan berupa uang sebesar Rp 1 milyar.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/10/24/2348.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           1           2           0