Prioritas pertama, “Attaining the Bogor Goalsâ€. Mencapai Bogor Goals. Walau APEC telah mengurangi tarif rata-rata dari 16,9 persen pada tahun 1989 menjadi 5,7 persen pada tahun 2011, sejumlah hal masih menjadi tantangan bagi perdagangan, antara lain, pembatasan non-tarif, panjangnya prosedur pengurusan, serta minimnya infrastruktur transportasi.
Negara-negara APEC diharapkan memiliki kapasitas untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, seperti ketidakstabilan finansial, harga komoditas yang fluktuatif, serta hambatan-hambatan lainnya yang terus bermunculan.Â
Prioritas kedua, “Achieving Sustainable Growth with Equityâ€. Meraih Pertumbuhan Berkeadilan yang Berkelanjutan. Pertumbuhan populasi global merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi APEC saat ini. Diperkirakan pada tahun 2045 populasi dunia akan mencapai 9 miliar orang dan akan mengancam persediaan energi, pangan, dan air.  Â
Menyikapi hal tersebut, negara-negara APEC harus fokus pada pemberdayaan ekonomi, perjanjian antara para pemangku kepentingan, peningkatan UKM yang kompetitif melalui inovasi, serta melibatkan produktivitas kaum perempuan dalam bidang ekonomi. Selain itu, kepastian akan penyertaan finansial, penguatan ketahanan pangan, serta peningkatan akan akses kesehatan, juga harus menjadi prioritas.     Â
Prioritas ketiga, “Promoting Connectivityâ€. Mendorong Konektivitas. Perkembangan teknologi baru yang pesat telah mempermudah hubungan setiap orang untuk melakukan bisnis, baik antar negara bahkan antar benua.
Pembangunan konektivitas people-to-people baik secara fisik maupun institusional akan mampu memfasilitasi aliran barang, pelayanan, modal, dan orang di Asia-Pasifik. Karenanya, Negara-negara APEC perlu bekerjasama guna memperkuat konektivitas melalui pembangunan infrastruktur. (humas)
Negara-negara APEC diharapkan memiliki kapasitas untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, seperti ketidakstabilan finansial, harga komoditas yang fluktuatif, serta hambatan-hambatan lainnya yang terus bermunculan.Â
Prioritas kedua, “Achieving Sustainable Growth with Equityâ€. Meraih Pertumbuhan Berkeadilan yang Berkelanjutan. Pertumbuhan populasi global merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi APEC saat ini. Diperkirakan pada tahun 2045 populasi dunia akan mencapai 9 miliar orang dan akan mengancam persediaan energi, pangan, dan air.  Â
Menyikapi hal tersebut, negara-negara APEC harus fokus pada pemberdayaan ekonomi, perjanjian antara para pemangku kepentingan, peningkatan UKM yang kompetitif melalui inovasi, serta melibatkan produktivitas kaum perempuan dalam bidang ekonomi. Selain itu, kepastian akan penyertaan finansial, penguatan ketahanan pangan, serta peningkatan akan akses kesehatan, juga harus menjadi prioritas.     Â
Prioritas ketiga, “Promoting Connectivityâ€. Mendorong Konektivitas. Perkembangan teknologi baru yang pesat telah mempermudah hubungan setiap orang untuk melakukan bisnis, baik antar negara bahkan antar benua.
Pembangunan konektivitas people-to-people baik secara fisik maupun institusional akan mampu memfasilitasi aliran barang, pelayanan, modal, dan orang di Asia-Pasifik. Karenanya, Negara-negara APEC perlu bekerjasama guna memperkuat konektivitas melalui pembangunan infrastruktur. (humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?