Tindaklanjuti Kick Off Meeting, Kemensetneg Selenggarakan FGD Penyusunan SOP Project Management Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular
Menindaklanjuti pelaksanaan Kick Off Meeting Penyusunan Standard Operating Procedure Project Management Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (SOP PM KSST) yang dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2021, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) c.q. Biro KTLN, melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 18 Mei 2021. Penyusunan SOP ini merupakan kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman, dalam hal ini diwakili oleh GIZ Indonesia dan juga Centre for Strategic and International Studies (CSIS) selaku tim konsultan. Penyelenggaraan FGD kali ini masih dilaksanakan secara hybrid, secara daring dari Bogor dan melalui aplikasi Zoom.
Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Samidi Fahrudin, Kepala Biro KTLN, Kemensetneg, dan Zulazmi selaku Principal Advisor of SDGs SSTC Project, GIZ Indonesia. Turut hadir dalam kegiatan seluruh perwakilan Tim Koordinasi Nasional Indonesia Kerja Sama Selatan-Selatan (Tim Kornas KSS), yaitu Maria Renata Hutagalung, Direktur Kerja Sama Teknik, Kemenlu; Rio Budi Rahmanto; Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Multilateral, Kemenlu; Priyanto Rohmattullah, Koordinator Kerja Sama Pembangunan Global, Bappenas; Wiwien Apriliani, Koordinator Kerja Sama Pendanaan PBB dan Global, Bappenas; dan Ari Sulistyowati, perwakilan dari BKF, Kemenkeu.
Dalam sambutannya, Samidi menyampaikan bahwa penyusunan SOP Project Management KSST merupakan output yang hendak dicapai dari kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jerman dalam kerangka “Strengthening Capacities for Policy Planning for the Implementation of The 2030 Agenda in Indonesia and in the Global South atau SDGs SSTC”. Beliau menambahkan bahwa fokus FGD ini adalah untuk memfasilitasi kebutuhan CSIS akan pengayaan data yang dalam dua bulan ke belakang telah diperoleh melalui sejumlah laporan dan juga naskah publikasi pelaksanaan KSST Indonesia.
“Saya kembali mengapresiasi dukungan GIZ Indonesia selaku perwakilan Pemerintah Jerman, dalam mendorong percepatan Pemerintah Indonesia menjadi negara yang mampu mengelola Kerja Sama Selatan-Selatan dengan baik,” ujar Samidi.
Apresiasi juga disampaikan Zulazmi atas koordinasi dan kerja sama yang baik dari Kemensetneg dan Tim Kornas KSS selama penyusunan SOP hingga pelaksanaan FGD kali ini. Beliau menyampaikan bahwa FGD ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan guna membuat SOP menjadi lebih holistik. “Panduan atau SOP tersebut diharapkan akan membantu Tim Kornas KSS dalam mengelola dan mengimplementasikan kegiatan KSST di Indonesia,” ujar Zulazmi.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan laporan kemajuan penyusunan SOP oleh CSIS, presentasi dari masing-masing Tim Kornas KSS dan juga in-depth interview yang dibagi ke dalam beberapa kelompok. Perwakilan Tim Kornas KSS mempresentasikan mengenai tahapan pelaksanaan (sejak tahapan perencanaan, implementasi dan monitoring) dan tantangan KSST di masing-masing instansi Tim Kornas KSS. Sesi in-depth interview merupakan sesi wawancara oleh CSIS terhadap anggota Tim Kornas KSS, yaitu Kemenlu, Bappenas, Kemensetneg, dan Kemenkeu. Wawancara ini bertujuan mengumpulkan data secara lebih detil untuk penyusunan SOP PM KSST.
Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular merupakan upaya Indonesia untuk berkontribusi pada pembangunan global, terutama dalam pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Melalui KSST, Indonesia telah melaksanakan berbagai program dengan penerima manfaat dari ratusan negara. Program-program tersebut juga dilaksanakan melalui kemitraan strategis dengan berbagai mitra pembangunan guna menghasilkan program KSST yang efektif dan berdampak bagi penerima manfaat. (BKLTN-Humas Kemensetneg)
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi
Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri
Kementerian Sekretariat Negara
T: +6221 38901135
E: biro_ktln@setneg.go.id